Jenderal TNI (Purn) Moeldoko: Kepemimpinan Efektif adalah Kepemimpinan yang Mempertimbangkan Kondisi Lingkungan, dan Kebutuhan Pegawai Secara Relatif

Wednesday, 13 September 2017 - Dibaca 3365 kali

Jakarta - Negara Maju adalah negara yang diisi oleh orang-orang dengan "need of achievement (kebutuhan akan prestasi) yang kuat, yang dicirikan oleh standar keunggulan dalam kerja, menyukai tantangan, mengambil tanggung jawab pribadi, disiplin & berani mengambil resiko

Sedangkan negara berkembang diisi oleh orang-orang dengan need for affiliation (kebutuhan afiliasi) yang kuat. Orang-orang ini lebih mengutamakan pada kedekatan hubungan, jalinan kekerabatan, konformitas, dan sensitif terhadap reaksi orang lain.

Hal ini mengemuka dalam acara One Hour University (OHU) yang diselenggarakan Rabu (13/9) dengan mengangkat tema 'Pemimpin Sebagai Penggerak Peningkatan Kinerja Organisasi'. OHU yang diinisiasi oleh oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut turut mengundang Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Mantan Panglima TNI Republik Indonesia.

Lebih lanjut Moeldoko menjelaskan bahwa "kunci keberhasilan dalam Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang mempertimbangkan kondisi lingkungan, dan kebutuhan pegawai secara relatif."

Untuk mendapatkan kriteria itu maka perlu kita melakukan pembentukan karakter kepemimpinan yang biasa kita sebut 'Tree Fear Zone Model', setiap zona mempunyai penilaian masing. Zona pertama yaitu takut terhadap kondisi yang tidak nyaman, takut dianggap berbeda dan takut terhadap reaksi yang tidak diinginkan jika berhasil menaklukkan zona ini kita adalah PRIBADI yang pemberani.

Zona kedua yaitu takut melangkah untuk berubah, takut terlibat dalam gesekan atau konfrontasi dengan orang lain dan takut untuk "dihakimi" jika berhasil menaklukan zona ini kita telah bisa membentuk TIM yang pemberani

Zona ketiga yaitu takut menghadapi masa depan yang tidak pasti, takut yang muncul saat organisasi menghadapi masa-masa sulit, takut terhadap kegagalan dalam organisasi, jika berhasil menaklukkan zona ini kita telah mampu membangun ORGANISASI yang pemberani."Keberanian harus dibangun dari Pribadi, Tim, dan Organisasi, dan berani dimulai dari hal-hal kecil" , tutup Moeldoko.

Selain hal tersebut diatas dalam memimpin atau mempengaruhi manusia, kita harus ingat bahwa manusia mempunyai perasaan, taste as a human, as a people. tidak ada bedanya antara Jenderal dengan Prajurit, antara atasan dengan bawahan. (VG)