Tingkatkan Wawasan Pemimpin Di KESDM melalui Sharing Experience

Tuesday, 26 March 2019 - Dibaca 1047 kali

Bandung - Metode yang bervariasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk menjaga mood para peserta pelatihan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah metode yang digunakan oleh Badan Pengembangan SDM ESDM sharing experience. Metode ini digunakan untuk membuka cakrawala sekaligus wawasan para peserta didik dalam memahami isu-isu strategis yang terjadi didalam organisasi khususnya dan sektor ESDM umumnya.

Pada Tanggal 25 Maret 2019 para peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan II tahun 2019 mendapatkan kesempatan menambah wawasan terkait "Isu-isu Strategis Sektor ESDM" yang disampaikan oleh Agustiar, Vice President Corporate Strategic PT. Antam Tbk.. Adapun topik yang disajikan adalah "Mengelola Kinerja Holding Company melalui Strategi Corporate. Dalam paparanya Agustiar membahas tentang Holding BUMN Industri Pertambangan mengenai tujuan strategis dan aspirasi. Dalam kesempatan itu disampaikan pula bahwa PT> Antam mengalami kenaikan keuntungan yang signifikan pada tahuun 2018 yaitu sebesar Rp 631,12 miliar. Angka ini lebih tinggi 290% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang rugi sebesar Rp 331,47 miliar. Disampaikan Agustiar juga bagaimana posisi strategis pt. Antam Tbk dalam holding pertambangan INALUM yang dibentuk pada November 2017 yang lalu. Cerita bagaimana lika-liku proses divestasi saham PT. Freeport Indonesia oleh Holding BUMN Inalum yang memberikan hasil maksimal pada tahun pertama beridirinya holding tersebut.

Selanjutnya Tanggal 26/3/2019 PPSDM Aparatur kedatangan Inspektur Jenderal KESDM, Prof. Akhmad Syakhroza, CA, CRGP, Ph.D. Beliau mengisi ceramah isu-isu Strategis mengenai APIP dalam Era Industri 4.0 dan Millenial People dengan tema "Strategi dan Kebijakan Pengawasan Internal dalam mengawal ketercapaian Renstra KESDM 2019-2024". Beliau memaparkan mengenai pendekatan audit, payung hukum, paradigma kementerian ESDM, Gaya kepemimpinan, industry 4.0 dan Millenials People.

Dalam kesempatan tersebut Syakhroza yang juga merupakan seorang akuntan tersebut menyampaikan bahwa untuk menghasilkan keputusan yang kredibel, bermutu, berkualitas atau berkelas yang mana merupakan tujuan dari governance, diperlukan etika demi menjaga keputusan yang dbuat oleh manusia tersebut menjadi optimal. Diakhir sesi, Syakhroza menyampaikan bahwa gaya kepemimpinan Stisuasional ata Situasional Leadership sangat cocok untuk kondisi KESDM saat ini dimana para generasi milenials saat ini sudah bergabung dan terlibat secara aktif dalam pengelolaan sektor ESDM. Dengan adanya pemimpin yang adaptif maka diharapkan target-target kedaulatan energi yang tercantum dalam nawa cita Presiden Joko Widodo dapat terealisasi dengan baik.