Aktifitas Sistim Subduksi (Subduction) Sebabkan Gempabumi di Kepulauan Mentawai

Thursday, 25 October 2007 - Dibaca 4277 kali

Berdasarkan informasi dari BMG gempa terjadi pada pukul 02:56:46 WIB, lokasi pusat gempa berada pada koordinat 2,13o LS - 99,63o BT dengan magnituda 6,1 Skala Richter di kedalaman 20 km, berjarak 128 Km Baratdaya kota Padang. Sedangkan menurut USGS, pusat gempa berada pada koordinat 1,968o LS - 99,91o BT dengan magnituda 6,0 Mw di kedalaman 35 km, pada jarak 153 km Baratdaya kota Padang.

Kondisi geologi daerah yang terkena gempabumi disusun oleh endapan kuarter berupa endapan pantai, endapan alluvial dan endapan tersier yang telah mengalami pelapukan, bersifat lepas, tidak terkonsolidasi (unconsolidated) sehingga memperkuat efek goncangan gempabumi.

Hingga kini belum dilaporkan adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan, tetapi Kepala Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami, tetap waspada terhadap terjadinya gempa susulan dengan energi yang semakin mengecil. Gempabumi ini tidak akan menimbulkan tsunami meskipun lokasinya berpusat di laut, namum energinya tidak cukup kuat untuk dapat menimbulkan tsunami.

Perkembangan Aktifitas G, Kelud

Dari hasil pengamatan petugas pos pengamatan gunung api G. Kelud, pada tanggal 25 Oktober 2007 hingga pukul 06.00 WIB, data kegempaan tercatat 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplituda maksimum 32.5 mm, dan 3 kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum. Pengamatan visual tidak terlihat adanya asap pada kawah dan suhu udara antara 18o C - 25o C dengan kelembaban antara 67% - 87%, dan temperatur air pada permukaan danau kawah rata-rata tercatat 36.6 o C, dan temperatur rata-rata air danau pada kedalaman 10 m sebesar 37.7o C, dan pada kedalaman 15 m sebesar 38,7o C. Hasil pengukuran deformasi (EDM dan Tiltmeter) masih menunjukkan adanya fluktuasi yang mempunyai kecenderungan proses inflasi.

Kepala Badan Geologi merekomendasikan pemerintah kabupaten disekitar G. Kelud untuk segera mengungsikan penduduk yang berada dalam radius 10 km dari puncak, menutup tempat penampungan air dan sumber air lainnya agar terlindung dari debu vulkanik, memakai masker penutup hidung dan penutup mata serta dilarang melakukan aktifitas di sepanjang alur sungai yang berhulu dari G. Kelud. Masyarakat diminta tetap mengikuti arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur (SATKORLAK PB). Pemerintah Kabupaten sekitar G. Kelud (SATLAK PB) terkait dengan aktifitas G. Kelud.

Share This!