Cerita dari Paris (1): Mengulik Industri “Sewa Mobil Listrik” Ala Kota Pintar

Monday, 23 April 2018 - Dibaca 2411 kali

"Jika jumlah penduduk sebuah kota tidak kurang dari 1 juta serta memiliki permasalahan polusi dan kemacetan, Autolib' bisa menjadi alternatif transportasi," ujar Commercial Director Ballore untuk Autolib', Serge Amabile (12/4), saat delegasi pemuda Indonesia pemenang kompetisi Youth Forum #15HariCeritaEnergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diundang oleh International Energy Agency (IEA) bertandang ke showroom Autolib' di Vaucresson, sebuah wilayah yang berjarak 22 km dari Kota Paris, Perancis.

Autolib' adalah "saudara" Velib, sebuah sistem bike-sharing di Paris. Sesuai namanya, Autolib' merupakan sistem car-sharing dimana semua mobilnya adalah mobil listrik. Dengan armada sejumlah 4000 dan sekitar 6000 charging dock yang tersebar di penjuru kota, Autolib' menawarkan konsep "Smart City" berbasis aplikasi.

"Pengguna Autolib' cukup memesan melalui aplikasi, mencari kesediaan dock di tempat tujuan, dan membayar biaya kurang lebih 7 Euro per 30 menit. Perhitungan dicatat dari saat mobil diambil di mana saja dia parkir, lalu berhenti saat mobil dikembalikan lagi pada dock bermarka Autolib," terang Serge.

Autolib' mencoba menjawab permasalahan transportasi di Paris untuk mengurangi polusi udara sekaligus sebagai langkah aktif menghadapi tantangan perubahan iklim. Hadirnya Autolib' diharapkan dapat mengurangi penggunaan mobil berbahan bakar fosil di jalanan. Sebagaimana diketahui, sumber energi listrik untuk Autolibs sebagian besar dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang merupakan sumber utama energi di Perancis (sekitar 75%).

Grup Bollore, yang merupakan rekanan pemerintah kota Paris untuk Autolib', memproduksi sendiri baterai mereka. Baterai lithium-metal-polymer (LMP) tersebut baru masuk skala produksi komersial setelah 20 tahun riset berbiaya lebih dari 3 miliar Euro dan diklaim sebagai baterai dengan long-lasting technology. LMP hadir dengan kapasitas 30-40 kWh per baterai, ukurannya cukup besar, berdimensi 70x100 meter dengan ketebalan sekitar 20 meter. Satu buah baterai LMP diperuntukkan untuk 1 mobil dengan daya jangkau hingga 250 km.

c-IMG-20180423-WA0000.jpg

Namun, rupanya masih banyak tantangan yang dihadapi dalam implementasi Autolib'. Mobil Autolib' seringkali menjadi sasaran vandalisme, naik turunnya ridership, juga permasalahan kebersihan yang bergantung habit pengguna. Selain di Paris, sistem Autolib' telah diaplikasikan pada konsep Smart City di Bordeaux, Lion, London, Los Angeles, Indianapolis dan juga baru saja diluncurkan di Singapura.

Selain digunakan untuk semua mobil dalam sistem Autolib', baterai LMP juga digunakan pada beragam bus yang beroperasi di Paris. Paris masih mempunyai masalah polusi dan kepadatan jalan, sehingga hadirnya 180 bus listrik di Paris memberikan solusi sebuah transportasi massal dengan energi bersih yang ramah lingkungan. Untuk bus kecil (kapasitas 21 penumpang), diperlukan 3 baterai LMP dengan daya jangkau 140 km, sedangkan bus besar (kapasitas 66 penumpang), baterai LMP yang dibutuhkan hingga 8 buah baterai, daya jangkaunya hingga 240 km. (KO)

Share This!