Produk pelayanan publik Badan Geologi, MAGMA Indonesia, masuk ke dalam Top 99 KIPP 2017

Wednesday, 19 April 2017 - Dibaca 6912 kali

BANDUNG - Dalam rangka meningkatkan pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) mengadakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di antara instansi-instansi pemerintahan di seluruh Indonesia. Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kompetisi ini diadakan setiap tahun dan diharapkan dapat menjadi pemicu lahirnya inovasi-inovasi dari instansi pemerintahan di Indonesia sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi semakin baik.

Pada KIPP 2017, panitia pelaksana (http://sinovik.menpan.go.id/) mencatat terdapat 3054 inovasi yang didaftarkan. Pada seleksi tahap awal, yang lolos persyaratan jumlahnya menjadi 1373 inovasi. Pada seleksi tahap selanjutnya, berdasarkan penilaian Tim Independen yang berdasar pada kriteria inovasi yang telah ditetapkan, terpilihlah 99 inovasi terbaik (Top 99). MAGMA Indonesia adalah 1 (satu) di antara 4 (empat) inovasi yang didaftarkan Badan Geologi pada KIPP 2017 yang masuk ke dalam Top 99 inovasi terbaik di Indonesia.

Kompetisi ini belum selesai, direncanakan pada 21 April 2017, Badan Geologi dengan inovasi MAGMA Indonesia-nya akan mengikuti seleksi tahap akhir pemilihan Top 40 inovasi terbaik di Kantor Kemenpan RB. Pada seleksi tahap akhir ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Kepala Badan Geologi, diundang oleh Kemenpan RB utk mendampingi Tim Inovator, untuk memberikan dukungan sekaligus menunjukkan komitmen nyata bahwa inovasi MAGMA Indonesia dapat dijamin keberlanjutannya.

MAGMA Indonesia, singkatan dari Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia, adalah sebuah sistem teknologi informasi yang diinisiasi, dirancang, disupervisi, dibangun, dan dikembangkan secara mandiri 100% oleh PNS Badan Geologi tanpa menggunakan biaya APBN khusus. Lahirnya MAGMA Indonesia dilatarbelakangi oleh tingginya potensi ancaman bencana geologi di Indonesia yang bersumber dari 127 gunungapi aktif yang dapat meletus kapan saja dan dapat berdampak di darat (masyarakat dan infrastruktur) maupun di udara (penerbangan), 3 lempeng tektonik dan sesar di darat yang dapat mengakibatkan gempabumi dan dapat disertai tsunami, dan topografi berupa lereng yang curam dan tingginya curah hujan yang dapat mengakibatkan terjadinya gerakan tanah. Ironinya, kapasitas dan pengetahuan masyarakat Indonesia akan potensi bencana geologi di sekitarnya rata-rata masih relatif rendah.

Oleh Karena itu, MAGMA Indonesia hadir dengan visi untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat maupun instansi (nasional maupun internasional) berupa informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi yang disajikan secara realtime, cepat, dan akurat melalui berbagai platform media yang terkoneksi internet.

MAGMA Indonesia Indonesia mulai dibangun sejak Januari 2015 dan terus dikembangkan hingga saat ini dengan milestone/perencanaan yang jelas dan terukur. Saat ini MAGMA Indonesia sudah dapat melayani masyarakat melalui aplikasi Web (dapat diakses di portal https://magma.vsi.esdm.go.id) maupun melalui aplikasi telepon pintar/smartphone Android (aplikasinya dapat diunduh di Google Play Store https://play.google.com/store/apps/details?id=com.magma.pvmbg.magmaindonesia). Informasi dan rekomendasi yang disajikan MAGMA Indonesia meliputi 4 (empat) matra kebencanaan, di antaranya gunungapi, gempabumi, tsunami, dan gerakan tanah.

Fitur-fitur yang disajikan aplikasi MAGMA Indonesia sangat lengkap, padat dan mudah dipahami masyarakat awam. Untuk kebencanaan gunungapi, fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah:

  • Informasi data pengamatan visual dan instrumental, tingkat aktivitas (status), dan rekomendasi gunungapi (Volcanic Activity Report/VAR),
  • Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunungapi, maupun
  • Informasi abu vulkanik gunungapi untuk keselamatan penerbangan (Volcano Observatory Notice for Aviation/VONA).

Untuk kebencanaan gempabumi dan tsunami, fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah:

  1. Informasi kejadian dan tanggapan gempabumi beserta analisis dan rekomendasinya, dan
  2. Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempabumi. Untuk kebencanaan gerakan tanah, fitur-fitur yang disajikan di antaranya adalah (a) Informasi kejadian dan tanggapan gempabumi beserta analisis dan rekomendasinya, dan (b) Peta Potensi maupun Zona Kerentanan Gerakan Tanah. Selain fitur-fitur kebencanaan geologi tersebut, fitur lainnya yang disediakan adalah Press Release (Siaran Pers) yang menyajikan informasi periodik mengenai kejadian spesifik maupun kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan mitigasi bencana geologi lainnya. Fitur lain yang menjadikan aplikasi MAGMA Indonesia ini interaktif adalah fitur Lapor Bencana.


Fitur ini dijadikan sebagai media pelaporan kejadian bencana geologi bagi masyarakat, pemda, maupun lainnya di sekitar wilayah bencana (Society Reporting System/SRS). Dengan fitur Lapor Bencana, diharapkan penanganan kebencanaan geologi dapat menjadi semakin cepat dan tepat sasaran.

Meskipun dibangun mandiri oleh PNS Badan Geologi, teknologi yang digunakan MAGMA Indonesia ini tidak ketinggalan dan bahkan tergolong sudah sangat maju. Hal ini tercermin dari apresiasi nasional maupun internasional terhadap aplikasi ini.

John Pallister, Presiden VDAP-USGS mengatakan bahwa MAGMA Indonesia adalah aplikasi yang sangat inovatif yang tidak dimiliki semua negara dan dapat membantu menyelamatkan jiwa dan harta benda. VAAC Darwin yang memegang tanggungjawab dalam rekomendasi keselamatan penerbangan di wilayah Asia Tenggara dan Australia mengatakan bahwa pekerjaan mereka terbantu signifikan dengan adanya MAGMA Indonesia yang secara rutin memberikan notifikasi peringatan dini (Early Warning) untuk keselamatan penerbangan dalam bentuk VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

Apresiasi lain yang sudah diterima oleh Badan Geologi di antaranya juga datang dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Kementerian Perhubungan, dan lain-lain.

Aplikasi MAGMA Indonesia juga telah muncul dalam pemberitaan nasional dan bahkan internasional, seperti Wall Street Journal, yang menyebut bahwa teknologi mitigasi bencana MAGMA Indonesia sudah sangat maju dan membantu banyak pihak untuk mengurangi risiko bencana.

Terakhir, Badan Geologi memohon doa dan restu dari berbagai pihak sehingga produk pelayanan publik MAGMA Indonesia dapat terus melaju ke Top 40 inovasi terbaik sekaligus mengajak semua pihak untuk menggunakan aplikasi ini dalam kesehariannya dan bersama-sama ikut serta dalam mengupayakan mitigasi bencana geologi di Indonesia karena pada dasarnya mitigasi bencana ada di tangan kita semua. MAGMA Indonesia, dari Indonesia, untuk Indonesia dan Dunia!..

Share This!