2011, Alokasi Gas Domestik Ditingkatkan Menjadi 57 Persen
JAKARTA. Konsumsi gas bumi domestik terus meningkat setiap tahunnya, terutama di sektor Industri dalam rangka menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi mesin sehingga dapat bersaing dengan produk negara-negara lain. Alasan lain pengalihan bahan bakar ke gas yaitu, harga sangat kompetitif dan relatif stabil serta lebih ramah lingkungan. Pemerintah mentargetkan tahun ini alokasi gas untuk kebutuhan domestik ditingkatkan dari tahun sebelumnya sebesar 50% menjadi 57%. Peningkatan ini menurut Menteri ESDM untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi."Tahun lalu, alokasi gas untuk pasar dalam negeri (domestik) mencapai 50% total penjualan. Tahun ini, kita akan meningkatkannya menjadi 57% dari total penjualan gas bumi,", ujar Menteri ESDM dalam sambutannya sesaat sebelum membukan acara Conference and Exhibition Indogas 2011. Selasa, (25/1/2011).Dalam 5 tahun terakhir, total konsumsi gas terus meningkat. Pada tahun 2005, konsumsi gas mencapai 3.541 MMSCFD, setahun kemudian meningkat menjadi 3.716,1 MMSCFD dan 2009 tercatat 4.233,7 MMSCFD. Peningkatan konsumsi gas, terutama terjadi pada sektor pupuk, listrik dan industri lain. Penambahan pasokan gas untuk domestik tahun ini untuk mengamankan kebutuhan energi untuk pembangkit listrik dan industri pupuk sehingga ketahanan energi dan pangan dapat lebih terjamin, lanjut Beliau.Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan gas alam di pasar domestik, pemerintah telah memprakarsai beberapa proyek pembangunan infrastruktur, seperti terminal re-gasifikasi di Jawa Barat dan Sumatera Utara, pipa distribusi Bojonegara-Serpong di Provinsi Banten, serta gas alam terkompresi stasiun dan jaringan distribusi di Medan, Sumatera Utara. Untuk itu lanjut Menteri, Pemerintah akan mengundang partisipasi lebih banyak investor dalam pembangunan sarana dan infrastruktur gas alam di Indonesia. (SF)
Share This!