30-35% Pengiriman Bijih Besi ke China Tertunda

Wednesday, 2 June 2010 - Dibaca 6103 kali

NUSA DUA. Pesatnya pertumbuhan industri di China memicu naiknya permintaan bijih besi dalam negeri China. Impor bijih besi China telah meningkat hampir 10 kali lipat sejak tahun 2000 lalu, dengan 75% diantaranya untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik peleburan baja.Namun sayangnya, 30-35% pengiriman bijih besi ke China tertunda akibat kendala teknis. Hal ini sering dikeluhkan pengusaha China karena keterlambatan tersebut mengganggu produksi mereka. "Masalah keterlambatan ini harus kita pecahkan bersama mengingat diperkirakan arus kargo bijih besi ke daratan China pada tahun 2012 akan mencapai 800 juta ton," demikian disampaikan Executive Vice President Noble Chartering Limited, Jagmeet Makkar, dalam sesi diskusi "Shipping and Logistic" pada Coaltrans Asia ke-16 di Audirotium Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu (2/6).Jagmeet Makkar menjelaskan, faktor-faktor seperti padatnya pelabuhan dan keberadaan bajak laut Somalia sering mengganggu arus pengiriman kargo ke China dan akan terus menambah ketidakpastian, yang akan berakibat pada putusnya kontrak perusahaan pengolahan baja di China dengan perusahaan pengangkut kargo. Pada akhir presentasinya, Makkar berpesan kepada para pelaku industri batubara yang hadir agar jangan terlena dengan China yang saat ini merupakan surga industri dunia. Masih ada negara-negara Asia lain yang siap bersaing dengan China, seperti India dan Jepang. "Pelaku industri batubara sebaiknya jangan hanya menghabiskan waktunya di "lantai dansa", namun ada baiknya sesekali berhenti untuk melihat dan mengamati ke mana pasar akan bergerak," pungkas Makkar. (KO)

Share This!