Amerika Serikat Tingkatkan Investasi Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi di Indonesia

Monday, 25 November 2013 - Dibaca 4563 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 54/PUSKOM KESDM/2013
Tanggal: 25 November 2013

Amerika Serikat Tingkatkan
Investasi Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi di Indonesia

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo hari ini, Senin (25/11) secara resmi membuka United States-Indonesia Energy Investment Roundtable yang ke-3 (EIR3). Acara yang di bawah naungan United States-Indonesia Energy Policy Dialogue ini mempertemukan sebanyak 150 pakar dari pihak swasta dan pemerintah Indonesia serta Amerika Serikat untuk kemudian bersama-sama mengidentifikasi solusi kebijakan yang tepat bagi investasi sektor swasta guna mendukung proyek-proyek energi terbarukan serta efisiensi energi di Indonesia.

Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan yang melimpah, termasuk potensi tenaga panas bumi terbesar di dunia. Potensi peningkatan efisiensi energi pada sektor pengguna juga masih cukup besar. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target produksi energi terbarukan yang memadai. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan partisipasi swasta untuk berinvestasi dalam sektor energi baru terbarukan dan efisiensi energi.

Wakil Menteri ESDM menggambarkan pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Pemerintah dan investor harus bekerja bersama-sama dalam meningkatkan investasi bidang energi terbarukan. Ini terutama untuk memenuhi pertumbuhan energi yang semakin meningkat dan mengurangi penggunaan BBM. Terkait hal tersebut, Wamen ESDM menyampaikan formula penting sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan sektor energi Indonesia yang di sebut dengan "Catur Dharma Energi", yakni Perbanyak Eksplorasi; Kurangi Penggunaan BBM; Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan; serta Hemat Konsumsi Energi. Terutama dalam hal pemanfaatan dan pengembangan energi baru terbarukan, Wakil Menteri ESDM menyatakan bahwa Indonesia membuka pintu investasi dibuka selebar-lebarnya bagi pihak-pihak yang memiliki kualifikasi yang tepat.

Dan Milstein, Penasihat Senior Bidang Hubungan Internasional Departemen Energi (Senior Advisor, Department of Energy) Amerika Serikat mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang luar biasa, dan sektor swasta akan tertarik untuk berinvestasi jika mereka yakin bahwa mereka akan menghasilkan keuntungan dari memperkenalkan energi terbarukan ke pasar. Salah satu caranya adalah dengan menentukan harga yang tepat untuk listrik yang dihasilkan dari proyek-proyek ini. Cara lainnya adalah dengan meminimalkan birokrasi yang menghambat investasi dalam bidang energi terbarukan.

Dalam forum EIR3, Departemen Energi AS meluncurkan proyek Sustainable Energy for Remote Indonesia Grids (SERIG) yang bernilai 1.2 juta dolar AS. Di sejumlah daerah terpencil di Indonesia yang masih mengandalkan pasokan listrik dari PLTD, harga sumber energi terbarukan biasanya lebih murah dibandingkan tenaga listrik dari PLTD yang menggunakan BBM. Seiring dengan upaya Indonesia untuk menyediakan energi modern khususnya listrik bagi semua penduduknya, maka energi terbarukan memainkan peranan penting bagi ketersedian listrik bagi masyarakat yang sulit dijangkau oleh jaringan. Selama dua tahun ke depan, Laboratorium Energi Terbarukan Nasional milik Departemen Energi AS akan menelaah cara-cara untuk menghadirkan energi terbarukan yang hemat biaya bagi warga yang tinggal di daerah terpencil.

Proyek EIR3 dan SERIG merupakan contoh nyata Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Kemitraan yang diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama pada November 2010 tersebut merupakan komitmen jangka panjang untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui kerja sama dan konsultasi strategis mengenai isu-isu pokok di tingkat bilateral, regional, dan global, termasuk energi. Millennium Challenge Account Indonesia dan program Kemakmuran Hijau senilai 330 juta dolar AS, serta program Indonesia Clean Energy Development senilai 18 juta dolar AS adalah contoh lain dari investasi nyata pemerintah AS untuk mengembangkan energi bersih Indonesia di masa depan, dan juga bagian dari Kemitraan Komprehensif.

Plh. Kepala Pusat Komunikasi Publik,
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi,

Agung Wahyu Kencono

Share This!