Arah Pemerintah Mengutamakan Pengembangan EBT Sebagai Sumber Energi, Sudah Benar

Saturday, 3 March 2012 - Dibaca 2267 kali

BANDUNG - Menteri ESDM, Jero Wacik memberikan ceramah umum di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dihadapan mahasiswa dan jajaran pimpinan kampus ITB yang memenuhi aula Barat, Menteri memberikan penjelasan pentingnya menjaga ketahanan energi nasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang terbukti potensinya sangat besar di Indonesia.

"Cadangan minyak kita jumlahnya semakin sediki dan makin mahal, gas kita naik, kemudian batubara kita besar, potensi energi baru terbarukan sekali. Indonesia kaya sekali dengan sumber-sumber energi alternatif seperti geothermal, dan sekarang harga energi dari energi baru terbarukan sudah lebih baik, baru-baru ini saya menandatangani 4X100 Mw, masing-masing 2X100 Mw di PLTP Rajabasa dan Meulaboh dan kedepan akan ada 28 titik lagi yang akan terus saya dorong terus setiap hari dan jika semua jadi kira-kira akan menghasilkan 7000 Mw, kalau ini semuanya masuk ke PLN akan dapat dapat mengurangi subsidi sangat besar," tutur Menteri saat memberikan Ceramah Umum Ketahanan Energi di Institut Teknologi Bandung,Sabtu, (03/02/2012).

Saat ini lanjut Menteri, harga energi itu mahal, karena masih dominan menggunakan bahan bakar minyak. "harga listrik yang saat ini dinikmati dirumah-rumah berkisar antara 36-40 sen dollar, mahal, masa mau pakai yang mahal, tidak mau yang murah" ujar Menteri.

Perkiraan harga produksi listrik berdasarkan bahan bakar pembangkit, pembangkit bertenaga air 5 sen per kwh, batubara 6,5 sen per kwh, gas 8,2 sen per kwh, geothermal 8,5 sen per kwh, nuklir 150 sen per kwh, BBM 200-300 sen per kwh dan pembangkit matahari (surya) 1.500-3.000 sen per kwh

Mencermati perbedaan harga tersebut Menteri ESDM mengatakan, arah pemerintah untuk mengutamakan pengembangan energi baru terbarukan sebagai sumber energi sudah benar dan kedepan siapapun menteri energinya harus bekerja keras untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak sebagai bahan bakar pembangkit.

Masih dalam kesempatan yang sama Menteri juga menjelaskan alasan Pemerintah menaikkan BBM Bersubsidi. Kenaikan harga BBM merupakan langkah dan opsi terakhir yang diambil pemerintah. Kenaikan BBM merupakan kebijakan yang berat dan terpaksa dilakukan, karena jika tidak dilakukan maka akan berdampak lebih besar lagi, APBN tidak bisa berjalan, pembangunan terganggu dan itu semua dapat menghancurkan perekonomian negara. "Kalau tidak naik, kalau misalnya bisa tidak naik, terus ekonomi nyaman, ooh kami pilih tidak naik, ngapain pilih tegang-tegang seperti ini. Tetapi kalau tidak diambil langkah ini, justru situasi buruk yang akan kita hadapi, lebih buruk, hancur ekonomi kita, tidak bisa membangun apa-apa, ekonomi kita terpuruk lebih jauh dan tidak ada harapan apa-apa," jelas Menteri.

Untuk mengurangi beban masyarakat, Pemerintah akan memberikan kompensasi berupa uang tunai, tambahan kuota dan volume beras raskin, beasiswa dan kompensasi sektor transportasi berupa pemberian kupon angkot/bus kepada anak sekolah. sedangkan dari sisi Pemerintah, akan dilakukan pemangkasan anggaran yang dianggap tidak mendesak seperti, pembangunan gedung, rapat-rapat di hotel dan lain-lain, dengan langkah demikian diharapkan tekanan terhadap APBN dapat dikurangi, lanjut Menteri.(SF)

Share This!