Awan Panas, Potensi Bahaya G. Karangetang

Sunday, 20 March 2011 - Dibaca 2878 kali

BANDUNG. Gunungapi Karangetang yang dikenal juga sebagai G. Api Siau merupakan sebuah pulau gunungapi dan berada di bagian utara P. Siau termasuk kedalam kabupaten Sitaro yang berjarak sekitar 146 km dari kota Manado. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi, Kementerian ESDM telah meningkatkan status gunung api tersebut menjadi Awas terhitung sejak tanggal 18 maret 2011 pukul pukul 16.45 WITA.Gunungapi dengan tinggi puncak sekitar 1827 m di atas permukaan laut tersebut merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi setiap tahun. Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian dan vulkanian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian awan panas guguran. Bahaya G. Karangetang umumnya diakibatkan oleh awan panas guguran, guguran lava pijar dari kubah lava dan bahaya sekunder berupa lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena pulau Gunungapi memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 Km yang didalamnya terdapat banyak pemukiman.Pada tanggal ditingkatkanya status G. Karangetang menjadi Awas terjadi leleran lava pijar lk. 1500 ke Kali Nanitu, dari ujung leleran terjadi guguran lava ke Kali Pangi dan Nanitu sejauh 500 m. Guguran lava pijar dari puncak terjadi ke Kali Beha Barat sejauh 1500 m. Awan panas terjadi 7 kali pada pukul 08:14, 08:17, 08:55, 09:20, 09:54, 10:44 dan 10:53 WITA ke Kali Pangi dan Kali Nanitu, luncuran hingga ke laut mengakibatkan jembatan hancur dan satu rumah terkena(terbakar). Suara gemuruh terdengar lemah. Dan saat itu terdapat 31 jiwa (masyarakat) yang terjebak diantara dua aliran awan panas (Kali Nanitu dan Kali Pangi).Terkait dengan potensi bahaya tersebut PVBMG meminta masyarakat mewaspadai luncuran awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat pada lembah sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang, terutama ke Kali Nanitu, Kali Pangi dan Kali Beha Barat. Penduduk yang berada di Kampung Kinali, Mini dan Winangun agar dievakuasi ketempat yang aman. (SF)

Share This!