Ayo Ke Museum Geologi Bandung

Monday, 16 May 2011 - Dibaca 12220 kali

BANDUNG. Museum Geologi dengan kekhasannya menampilkan koleksi-koleksi kegeologiannya diharapkan dapat menjadi pusat edukasi untuk pembelajaran mengenai ilmu geologi seperti harapan Kepala Badan Geologi yang diungkapkannya kemarin, Minggu (15/5/2011) kiranya dapat direlisasinkan. Tidak kurang 400.000an pengunjung dari berbagai disiplin ilmu tercatat mengunjungi Museum yang menyimpan koleksi berbagai jenis batuan dari seluruh Indonesia tersebut serta rekam jejajk kehidupan masa lampau.Museum Geologi, selain memamerkan berbagai material dan aktivitas kegeologian di ruang sayap timur dipamerkan pula berbagai mahluk hidup dari zaman primitive hingga modern seperti, reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton.Jejak evolusi mamalia yang hidup pada Jaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa serta kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya juga dipamerkan di museum ini.Berikut informasi koleksi yang dimiliki Museum Geologi :

  1. Koleksi berbagai jensi batuan yang terdiri dari Batuan beku, batuan sedimen klastik / mekanis, batuan sedimen piroklastik, batuan Malihan (Metamorphic Rocks), batuan metamorf kontak/sentuh/termal, batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik, batuan metamorf regional/dinamo-termal
  2. Koleksi berbagai jenis mineral logam maupun non logam serta batu mulia termasuk batu permata yang memiliki kekerasan tertentu (>7 skala Mohs) sehingga apabila dipotong, dipoles dan diupam memiliki nilai hakiki, indah dan tahan terhadap berbagai pengaruh sehingga banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan/asesoris, pajangan/ornamen atau dekorasi.
  3. Koleksi fosil mahluk hidup masa lalu yang merupakan sisa, kesan atau jejak kehidupan baik tumbuhan maupun binatang yang hidup di masa lampau/purba dan telah terawetkan/membatu akibat proses alamiah.
  4. Koleksi benda dari angkasa seperti Tektit (masa batuan yang bersifat gelas, terbentuk sebagai hasil percikan akibat benturan dahsyat antara meteorit dengan batuan di permukaan bumi. Contoh : tektit Javait, Rizalit & Bilitonit) dan Meteorit yang berasal dari angkasa luar (biasanya pecahan asteroid) yang jatuh ke permukaan bumi akibat pengaruh gravitasi bumi. Meteorit ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Meteorit Batu (Stony Meteorites), Meteorit Besi (Iron Meteorites) dan Meteorit Campuran (Mixture Meteorites).
Keberadaan Museum Geologi merupakan salah satu bentuk pelayanan publik dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Geologi kepada masyarakat dalam penyebarluasan informasi mengenai ilmu geologi. Berdasarkan informasi yang didapat esdm.go.id, jumlah pengunjung Museum yang didirikan pada tanggal 16 Mei 1928 tersebut adalah sebagai berikuit, tahun 2005 jumlah pengunjung sebanyak 152.740 orang, 2006 211.594 orang, tahun 2007 , 291.930 orang, tahun 2008, 287.636 orang. Selanjutnya, pada tahun 2009 tercatat dikunjungi 326.195 orang dan tahun 2010, dikunjungi sebanyak 400.726 orang. (SF)

Share This!