Badai Lee, Perusahaan Minyak di Teluk Meksiko Tutup Anjungan

Monday, 5 September 2011 - Dibaca 2652 kali

JAKARTA - Badai tropis kembali menerjang wilayah Amerika Serikat. Badai tropis Lee Minggu (4/9) menyapu Negara Bagian Louisiana, selatan AS. Peringatan akan ancaman Badai Lee menyebabkan perusahaan minyak dan gas menutup anjungan pengeboran lepas pantai mereka dan mengevakuasi para pekerja dari Teluk Meksiko.Perusahaan termasuk Anadarko Petroleum Corp (APC), BP Plc (BP), Exxon Mobil Corp (XOM) dan Noble Corp (NE) mengevakuasi pekerja mereka dari rig dan platform di Teluk Meksiko. Menurut Bureau of Ocean Energy Management, Regulation and Enforcement, sekitar 60% produksi minyak Teluk dan 55% produksi gas alam telah ditutup karena badai. Itu setara dengan 844.190 barel minyak dan 2,9 miliar kaki kubik gas.Teluk Meksiko menyumbang 27% dari produksi minyak dan 6,5% dari produksi gas alam Amerika. Menurut Kinetic Analysis Corp., perusahaan yang memprediksi efek dari bencana alam, sebanyak 91% gas dan 98% produksi minyak di Teluk diperkirakan akan ditutup pada empat hari pasca badai. Gubernur Louisiana Bobby Jindal telah memberlakukan status darurat bencana. "Banjir akan menjadi perhatian utama penanganan bencana di wilayah kami," katanya. Pusat Badai Nasional (NHC), yang berpusat di Miami, menyatakan bahwa Lee menerjang sekitar 80 kilometer barat daya Lafayette dengan angin berkecepatan sekitar 75 kilometer perjam. "Lee bergerak ke timur laut Minggu sore, lalu berlanjut ke timur pada malam harinya," ungkap lembaga itu. Para ahli memperkirakan, sejumlah wilayah akan diterpa hujan deras sepanjang akhir pekan. Penduduk di sejumlah negara bagian di sepanjang pesisir AS, termasuk Kentucky dan Tennessee, diminta siaga terhadap kemungkinan banjir besar. "Jika hujan turun dengan curah berkisar 12,5 hingga 25 cm akibat badai tropis, banjir besar dan cepat akan terjadi," terang Bill Read, direktur NHC. Harian New Orleans Times-Picayune melansir, sejumlah wilayah telah membagikan kantong-kantong berisi pasir kepada warganya untuk mengantisipasi banjir. Mereka juga mengimbau agar penduduk yang tinggal di dataran rendah segera mengungsi. Lee menyapu pesisir selatan enam tahun setelah wilayah itu diporakporandakan Badai Katrina. (KO/Bloomberg)

Share This!