Bali, Clean and Green Energy

Tuesday, 4 June 2013 - Dibaca 1957 kali

BALI - Ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai sumber energy di Provinsi Bali secara perlahan tapi pasti akan dikurangi. Pemerintah telah mentargetkan Provinsi Bali menjadi provinsi yang menggunakan energy bersih dan ramah lingkungan karenanya dominasi BBM dalam bauran energy di Bali secepatnya diperbaiki dengan memanfaatkan sumber-sumber energy lainnya seperti gas bumi dan energy baru terbarukan. Demikian diutarakan Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis, I Gusti Nyoman Wiratmaja usai menbuka acara JODI Gas (3rd Gas Data Transparency Conference), Selasa (4/6/2013).

" Di Selat Madura banyak sekali cadangan gas, sangat potensial, sebagian kita bawa ke Banyuwangi, sebagian ke Madura dan sebagian lagi Bali, jaraknya ke Bali sekitar 100 Km. sekarang pipa gasnya baru ada di Gresik. Kita ingin pembangunan Banyuwangi, Madura dan Bali merata,"ujar IGN Wiratmaja.

Pemanfaatan gas bumi sebagai pengganti BBM disemua sektor akan terus digalakkan Pemerintah selain di sektor transportasi juga di industry dan pembangkit. "Kita Swichting gas hampir di semua bidang, kita harapkan growth per tahunnya tidak linear tetapi exponential karena, ibaratkan seperti bola salju, jadi sekarang ibaratkan kita membuat bola salju yang pertama yang jika sudah menggelinding akan terus membesar,"tambah IGN Wiratmaja.

Untuk Provinsi Bali, Pemerintah merencanakan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap BBM dengan memanfaatkan gas bumi secara masif melalui jalur pipanisasi. Kebutuhan gas di Bali cukup banyak untuk kebutuhan hotel, industri dan pembangkit karena masih menggunakan BBM.

"Memang rencana kita di Kementerian, Bali akan menjadi prioritas selanjutnya untuk konversi BBM ke BBG tahun ini, seperti yang dicanangkan Menteri ESDM saat membuka acara Hiswana Migas. programnya kita sedang melihat, apakah kita mulai dari LGV dahulu karena kita sudah punya 3 LGV di Bali tetapi belum ada mobil di Bali yang menggunakan converter.

" Target kami di Kementerian, sekarang masih banyak minyak, kemudian akan pindah ke clean energi, nanti akan pindah berikutnya ke green energi, Bali akan kita proyeksikan menjadi Bali clean and green energi, karena kalau langsung ke green energi berat investasinya," ujar Wiratmaja. (SF)

Share This!