Balitbang ESDM Uji Alat Pindai Produksi Batubara PT KPC

Wednesday, 14 November 2018 - Dibaca 2375 kali

SANGATTA - Sebagai upaya keberlanjutan pembenahan tata kelola sektor mineral dan batubara (minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM, melakukan Field Acceptance Test (FAT) terhadap alat real time analyzer yang telah digunakan oleh salah satu perusahaan batubara, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Kebutuhan dari pengujian alat ini adalah untuk mengintegrasikan data terkait batu bara, mengingat selama ini terkadang data yang dimiliki pemerintah berbeda-beda. Selain itu, alat ini juga berfungsi untuk merekam data royalti batu bara sebagai acuan PNBP dari sektor minerba.

Kepala Balitbang ESDM FX Sutijastoto mengungkapkan, Kegiatan FAT dilaksanakan untuk membuktikan serta memastikan alat real time analyzer dapat digunakan untuk analisis kualitas sebagai dasar perhitungan royalti batu bara. Alat ini akan memberikan laporan secara online-real time.

"Dengan alat yang online serta dapat memberikan laporan yang real time diharapkan ke depannya dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang berpotensi dibuat oleh manusia," ujar Toto.

c-WhatsApp%20Image%202018-11-14%20at%200

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA) Kementerian ESDM, Hermansyah mengutarakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut Kementerian ESDM untuk mengawal Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor Minerba. "Kedepannya diharapkan dapat menjadi alat pindai untuk produksi batu bara, sehingga Kementerian ESDM bisa mendapatkan data yang valid dan terintegrasi secara real time," ujar Hermansyah.

Penerapan alat real time analyzer ini, selain sebagai optimalisasi PNBP Batubara, juga untuk usaha peningkatan Public Governance dari Kementerian ESDM. Berdasarkan hasil FAT, terlihat bahwa alat real time analyzer yang digunakan oleh KPC memiliki hasil pengujian yang dapat diterima apabila dibandingkan dengan hasil uji laboratorium. "Memang ada perbedaan, namun tidak signifikan," imbuh Toto.

Sebagai informasi, alat real time analyzer telah digunakan oleh KPC untuk menjaga kualitas produksi batubara sejak 2012 lampau. "Sejak tahun 2012, KPC telah menggunakan alat ini, kami menyebutnya coal scanner, alat ini kami gunakan sebagai alat bantu untuk menjaga kualitas produksi batubara kami di mata buyer," kata Manager Coal Technology KPC Heru Praptono.

Penulis: Nur Ali/Dhitia Moelya Pratama

Share This!