Beralih ke Gas, Pemerintah Laksanakan Berbagai Program

Tuesday, 14 May 2013 - Dibaca 1778 kali

JAKARTA - Untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, Pemerintah Indonesia berupaya beralih ke gas melalui berbagai program yaitu konversi minyak tanah ke LPG, pembangunan pipa gas untuk rumah tangga serta konversi dari BBM ke bahan bakar gas untuk kendaraan dinas pemerintah, pemda dan angkutan umum. Pada tahun ini, rencananya akan dibangun SPBG dan pembagian konverter kit.

Hal itu dipaparkan Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro pada acara US-ASEAN Workshop on Vehicle Fuel Efficiency di Hotel Sahid, Senin (13/5). Hadir dalam kesempatan tersebut, Director of European and Asia Pacific Affairs, US Department of Energy, Tom Cutler.

Program konversi BBM ke LPG telah dibagikan 53 juta paket perdana. Untuk menyelesaikan konversi ke seluruh Indonesia, masih dibutuhkan sekitar 3,4 juta paket lagi. Program ini menghemat uang negara sebesar Rp 85 triliun.

Sementara untuk pembangunan pipa gas untuk rumah tangga, tak kurang dari 70.000 pipa sambungan telah terpasang yaitu Palembang, Surabaya, Sidoardjo, Depok, Bekasi, Tarakan, Sengkang, Bontang, Rusun Jabodetabek, Prabumulih, Jambi, Sorong, Blora, Ogan Ilir dan Subang.

Terkait konversi dari BBM ke bahan bakar gas, menurut Edy, hingga saat ini telah dipasang konverter kit di 5.000 kendaraan. Ini menghemat uang negara sebesae Rp 270 miliar per tahun.

"Pemerintah Indonesia tahun ini akan mengembangkan program konversi ke bahan bakar gas dengan membangun SPBG dan membagikan konverter kit ke kendaraan dinas," tambahnya.

Konversi BBM ke bahan bakar gas harus dilakukan karena peningkatan konsumsi BBM di sektor transportasi meningkat sekitar 8-12% per tahun. Oleh karena itu, efisensi bahan bakar akan berdampak terhadap efisiensi BBM nasional. (TW)

Share This!