Berprofesi Sebagai Penerjemah, Rudi Ikuti Diklat Operator Gratis di PPSDM Migas Cepu

Tuesday, 2 April 2019 - Dibaca 1407 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 271.Pers/04/SJI/2019

Tanggal: 2 April 2019


Berprofesi Sebagai Penerjemah, Rudi Ikuti Diklat Operator Gratis di PPSDM Migas Cepu

Rudi Karisma (23) sempat tak berharap bisa jadi peserta diklat Operator Scaffolding yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM. Pasalnya, di hari pengumuman, ia tak terpilih sebagai salah satu dari 40 orang kandidat diklat gratis ini.

"Awalnya saya dapat info dari tetangga saya kalau ada diklat ini, tapi infonya agak telat, saya tetap daftar saja," tutur Rudi menceritakan proses ia bisa mengikuti diklat tersebut kepada tim www.esdm.go.id, Senin (1/4).

Namun, ungkap Rudi, rezeki berkata lain. "Akhirnya saya bisa mengikuti diklat tersebut karena ada salah satu orang dari peserta yang sudah ditentukan sebelumnya mengundurkan diri," ungkapnya.

Inilah yang menjadi kesempatan Rudi menyelami Scaffolding beserta ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nya. "Saya tertarik karena tetangga saya bilang diklat ini ada peluang kerjanya, selain itu yang materi yang diajarkan juga menarik, terutama K3-nya," cerita Rudi tentang motivasinya mengikuti diklat ini.

Setelah mendapatkan kabar bahwa ia bisa mengikuti diklat, kesempatan pun tak disia-siakannya. Bergegas Rudi melengkapi berbagai persyaratan yang disiapkan seperti Ijazah terakhir, Fotokopi KTP, surat keterangan dokter, dan foto diri. 11 Maret 2019 menjadi hari pertamanya mengikuti diklat gratis di PPSDM Migas Cepu, Jawa Tengah, bersama 39 peserta lainnya.

Pria yang kini sibuk menerjemahkan novel asing ini memang tidak asing dalam dunia migas. Rudi menghabiskan pendidikan menengahnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Migas. Di masa SMK ia juga mendapatkan materi K3, namun tidak dengan praktiknya. "Di diklat ini saya mendapatkan pemahaman materi yang dilengkapi dengan praktik langsung di lapangan. Pengalaman paling berkesan itu waktu pasang bongkar scaffolding, soalnya itu pengalaman pertama saya beraktivitas di ketinggian," ungkap Rudi senang.

c-WhatsApp%20Image%202019-03-28%20at%201

Dari berbagai materi yang disampaikan seperti pengetahuan dasar scaffolding, komunikasi, jenis scaffolding, membaca dan menggambar scaffolding, bongkar pasang scaffolding, K3 dasar, K3 scaffolding, K3 industri migas, dan teknik pemadaman api ringan, Rudi paling suka materi K3 dan pemadaman api ringan. "Materinya sesuai, penjelasannya cukup mudah dipahami, temen-temen juga asik semua, saya suka sama program diklatnya," tutur Rudi.

Sebelumnya, beberapa terjemahan novel seperti Isekai Izakaya Nobu, Tensei Slime dan Green Skin yang telah diselesaikannya membuat Rudi ingin fokus saja di dunia penerjemah. Namun dengan adanya diklat ini, Rudi memiliki harapan baru untuk dapat bekerja di industri migas dengan pengalaman diklat yang ia miliki. "Saya itu tulang punggung keluarga. Kalau saya bekerja di industri migas, almarhum kedua orang tua saya pasti bangga, dan juga pakdhe budhe saya yang merawat saya dan adik saya saat ini," harap Rudi mengakhiri perbincangan siang itu.

Program ini sendiri merupakan salah satu bentuk perhatian Kementerian ESDM dalam bidang pendidikan. Diklat Scaffolding merupakan salah satu diklat bantuan masyarakat yang ditawarkan PPSDM Migas Cepu. Diklat ini diikuti oleh ratusan peserta melalui seleksi pada dinas tenaga kerja di masing-masing kabupaten. Ada tiga kabupaten yang mendapat program gratis tersebut, diantaranya Kabupaten Blora (Jawa Tengah), Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban (Jawa Timur). (KA)


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Share This!