Biofuel Tidak Menyebabkan Kerusakan Fuel Pump

Monday, 9 August 2010 - Dibaca 2202 kali

JAKARTA. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita H. Legowo dalam acara "Penjelasan Pemerintah Terkait Kerusakan Fuel Pump", Jumat (6/8), menegaskan bahwa kerusakan fuel pump yang akhir-akhir ini terjadi, tidak terkait dengan pemanfaatan biofuel sebagai campuran bahan bakar kendaraan. Kerusakan fuel pump akibat akumulasi udara hingga menyebabkan terjadinya kondensasi. Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) diterapkan Pemerintah berdasarkan Peratutan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain, untuk tahun 2010 mewajibkan pemanfaatan Biodiesel (B100) dan Bioetanol (E100) minimal 3% untuk transportasi PSO dan masing-masing 7% transportasi non PSO. Mengenai kemungkinan kerusakan akibat pemakaian bahan bakar premium yang sudah dicampur dengan biofuel, Evita menyanggah hal tersebut. "Tidak ada itu. Bioefuel itu ada dua yaitu, biodiesel dan bioetanol yang dicampur dengan premium itu bioetanol. Sekarang ini kita masih mencampur dalam prosentase yang kecil sekali jadi tidak ada kerusakan akibat penggunaan produk biofuel tersebut".Kerusakan fuel pump pertama kali diketahui pada tanggal 18 Juli 2010 dan beberapa hari kemudian pemerintah melakukan pengambilan contoh premium di Plumpang dan SPBU-SPBU. Berdasarkan analisis, semua premium yang diambil contohnya masih sesuai dengan kualitas yang dipersyaratan, lanjutnya.Kemungkinan kerusakan fuel pump dijelaskan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo, menurutnya, kerusakan fuel pump merupakan akumulasi dari tahun-ke tahun dan mencapai klimaknya tahun ini. " fuel pimp itu terendam oleh bensin, makanya disarankan jangan sampai kosong BBM-nya, karena kalau kosong akumulasi udara begitu banyak, ini yang menyebabkan terjadinya kondensasi". (SF)

Share This!