BP Migas dan KKKS Komitmen Gunakan Kapal RI Sebagai Wujud Nasionalisme

Tuesday, 20 December 2011 - Dibaca 2439 kali

JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) mewujudkan semangat Nasionalisme melalui penandatanganan perjanjian komitmen penggunaan armada kapal berbendera Indonesia untuk operasi hulu minyak dan gas bumi dengan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) yang beroperasi di Indonesia.Kontraktor KKS yang menandatangani komitmen penggunaan kapal Nasional untuk operasi hulu minyak dan gas bumi di Indonesia adalah Santos, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, JOB Pertamina - Petrochina East Java, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, CNOOC SES Ltd, Star Energy, Sele Raya dan Kangean Energi Indonesia.Seluruh kontraktor tersebut berkomitmen untuk menggunakan armada kapal berbendera Indonesia sebagai perwujudan komitmen terhadap peningkatan kapasitas Nasional dalam semangat Nasionalisme yang merupakan semangat dalam diri BPMIGAS dan Kontraktor KKS. Hal tersebut juga sejalan dengan amanat dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.Tandatangan yang berlangsung pada Senin, 19 Desember 2011 disela-sela acara Konvensi Perkapalan dan Transportasi 2011 di Surabaya tersebut dilakukan oleh Deputi Operasi BPMIGAS Rudi Rubiandini dengan Marjolijn Wajong (Santos), Imron Asjhari (PHE ONWJ), Bambang H. Kardono (JOB PPEJ), I. Tenny Wibowo (PHE ONWJ), Perkasa Sinagabariang (CNOOC SES), Wahyu Wicaksana (Star Energy), Jachiro Tampi (Sele Raya), Ahmad Bunyamin (Kangean Energi Indonesia)."Semangat BPMIGAS adalah semangat Nasionalisme karena itu kita bersama KKKS berkomitmen untuk menggunakan kapal berbendara RI untuk digunakan sebagai penunjang operasi hulu minyak dan gas bumi. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas nasional di berbagai sektor dan menjadikan industri hulu migas sebagai pendorong peningkatan industri lainnya di Indonesia," ujar Deputi Operasi BPMIGAS Rudi Rubiandini usai penandatanganan acara tersebut.Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) memperkirakan hingga tahun 2015, industri hulu minyak dan gas bumi membutuhkan tambahan armada baru sebanyak 235 kapal berbendera Indonesia dari berbagai jenis, kapasitas dan ukuran untuk memenuhi azas cabotage yang tercantum dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Menteri Perhubungan No.48 tahun 2011 yang menetapkan batas waktu untuk pemenuhan kapal-kapal tersebut adalah tahun 2015.Jumlah tersebut termasuk kebutuhan armada kapal tambahan untuk tahun 2012 mendatang yang diperkirakan mencapai 50 unit dari berbagai jenis dan ukuran. Selain armada kapal, industri hulu migas tahun depan juga membutuhkan tambahan helikopter sebanyak 18 unit dan pesawat udara sebanyak 6 unit. (Sumber : BP Migas)

Share This!