Catatan Potensi "Lumbung Energi Nasional"

Monday, 1 August 2011 - Dibaca 7292 kali

PALEMBANG - Pada Rakor Gubernur se-Sumatera yang berlangsung di Palembang, 28 Juli 2011 lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, kembali menegaskan posisi strategis Sumatera sebagai "Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional" dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, yang mengarahkan Indonesia menjadi salah satu dari 10 besar kekuatan ekonomi dunia.Sebagai Lumbung Energi Nasional, Sumatera memiliki cadangan minyak bumi (tahun 2010) sebesar 4,8 miliar barel atau 61,5% dari total cadangan nasional sebesar 7,8 miliar barel, dengan tingkat produksi sekitar 574 ribu barel/hari. Produksi minyak di wilayah Sumatera saat ini mendominasi 60% produksi minyak nasional. Sementara 60% produksi minyak di Sumatera berasal dari wilayah Riau (Chevron) yaitu sekitar 370 ribu barel/hari.Untuk gas bumi, cadangan gas bumi di Sumatera sebesar 79,10 TCF (tahun 2010) atau sekitar 50% dari total cadangan nasional yang mencapai 157 TCF, dengan tingkat produksi sekitar 3.194 MMSCFD. Produsen gas terbesar di Sumatera yaitu COPI Sumsel-Jambi, Exxon NAD, COPI Natuna Kepri, dan Pertamina Sumatera.Sumatera juga memiliki sumber daya batubara yang cukup besar, mencapai 52,5 miliar ton dengan cadangan sebesar 11,5 miliar ton, serta produksi batubara sekitar 16 juta ton (tahun 2010). Tingkat produksi tersebut sangat kecil dibandingkan cadangan yang dimiliki. Terkait dengan mineral, produksi logam penting di Sumatera adalah timah di Bangka Belitung. Logam lain yang dihasilkan di Sumatera yakni seng, timah hitam dan emas. Saat ini, ekspor timah dari Bangka Belitung masih yang terbesar di dunia. "Tantangan ke depan adalah meningkatkan nilai tambah dari logam timah menjadi beragam produk turunan, antara lain tin chemicals dan pengolahan mineral berharga lainnya," tutur Menteri.Sumber daya panas bumi di Sumatera sebesar 7.051 MWe dan merupakan bagian terbesar dari total sumber daya panas bumi secara nasional sebesar 28.000 MWe. Sementara cadangan panas bumi di Sumatera sebesar 6.645 MWe yang meliputi hampir 50% dari total cadangan nasional yang mencapai 15.882 MWe.Untuk subsektor ketenagalistrikan, rata-rata rasio elektrifikasi di Sumatera adalah 68,7%, di atas rata-rata rasio elektrifikasi nasional (67,2%). Namun, di sisi lain, masih terdapat 37 Kabupaten dari 151 Kabupaten/Kota di seluruh Sumatera, yang memiliki rasio elektrifikasi dibawah 50%. Kebutuhan listrik di Sumatera dipasok dari sistem interkoneksi Sumbagsel dan Sumbagut serta dipasok dari sistem terisolasi. Total kapasitas pembangkit di Sumatera sebesar 5.712 MW, yang sebagian besar adalah pembangkit listrik berbahan bakar minyak. (KO)

Share This!