Dirjen Ketenagalistrikan Lakukan Silaturahim Ramadhan 1432 H/2011 M

Thursday, 25 August 2011 - Dibaca 2238 kali

PALU - Sebagai ajang penyebarluasan informasi kebijakan dan program/kegiatan pembangunan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan "Silaturahim Ramadhan 1432 Hijriyah/2011 Masehi" dengan jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah beserta stakeholders terkait melalui serangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari, dari Rabu (24/8) hingga Kamis (25/8). Acara dibuka dengan Buka Puasa dan dilanjutkan dengan Tarawih Bersama, Pasar Murah, dan Kunjungan Lapangan ke Pembangkit Tenaga Listrik dan Depot Pertamina.Kegiatan "Silaturahim Ramadhan 1432 Hijriyah/2011 Masehi" adalah acara tahunan Kabinet Indonesia Bersatu II yang pelaksanaanya dikoordinir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang pada tahun 2011 ini sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang tengah merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-66 mengambil tema: "Beribadah Mengisi Kemerdekaan melalui Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan".Pada hari Rabu (24/8), bertempat di Pogombo (Aula) Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, telah dilaksanakan acara Buka Puasa dan Tarawih Bersama dengan jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan stakeholders, yang dihadiri oleh pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika, pejabat Kotamadya Palu, DPRD Tingkat I dan II, Kepolisian Daerah, Korem Tadulako, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi, PT PLN (Persero) Kantor Pusat, PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo, PT PLN (Persero) Cabang Palu, 8 (delapan) Pondok Pesantren, 6 (enam) Masjid, dan yayasan Al Khairat.Acara diawali oleh sambutan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Wakil Gubernur, Bapak H. Sudarto. Ia menyampaikan bahwa listrik sudah menjadi satu kebutuhan pokok masyarakat karena sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sangat tergantung pada ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup serta mutu dan keandalan yang tinggi. Kondisi kelistrikan wilayah Sulawesi Tengah saat ini, dilaporkan Daya Mampu sebesar 144 MW dan Beban Puncak 118 MW yang sbagian besar suplai listriknya berasal dari PLTD dan sisanya dari PLTM dan PLTU. Ketersediaan listrik untuk masyarakat Sulawesi Tengah "sudah cukup". Namun karena sistem jaringan yang ada di daerah belum terinterkoneksi, maka apabila ada salah satu sistem pembangkit mengalami gangguan, pemadaman tidak dapat dihindari karena tidak dapat di suplai dari sistem lain. Terkait dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan, Pemerintah Daerah telah mengambil langkah untuk memanfaatkan potensi air dengan membangun beberapa PLTA/PLTM dalam jangka pendek maupun jangka menengah dan panjang. Khusus untuk panas bumi, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki cadangan potensi sebesar 378 MWe, yang saat ini sedang dalam pengembangan untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.Dalam sambutannya, Dirjen Ketenagalistrikan menyampaikan maksud dan tujuan diselenggaranya Silaturahim Ramadhan 1432 H/2011 M. Terkait dengan pengembangan kelistrikan di Provinsi Sulawesi Tengah, Dirjen mengingat bahwa tingkat Rasio Elektrifikasi (RE) masih di bawah rata-rata tingkat RE Nasional (RE Provinsi 56,04% dan RE Nasional 67,15%). Maka Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM dan PLN tengah berupaya untuk memprioritaskan peningkatan RE untuk provinsi-provinsi yang tingkat RE-nya masih di bawah rata-rata RE Nasional menjadi sekurang-kurangnya sama atau lebih dari RE Nasional hingga akhir tahun 2011 ini. Disamping itu, terkait dengan implementasi Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Sulawesi - Maluku Utara yang mendukung dan melengkapi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Ditjen Ketenagalistrikan dan PLN telah merencanakan peningkatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah.Disela-sela acara tersebut, juga diberikan bantuan kepada 15 penerima bantuan yang terdiri atas 8 (delapan) pondok pesantren, 6 (enam) masjid, dan 1 (satu) yayasan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Dirjen Ketenagalistrikan, dan Direktur Perencanaan dan Teknologi PT PLN (Persero). Sebagai tanda terima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan acara ini, Dirjen Ketenagalistrikan memberikan bingkisan kepada Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah berupa 50 eksemplar dokumen MP3I dan 20 eksemplar Al'quran. Acara hari ini diakhiri dengan sholat Tarawikh bersama.Pada hari kedua, rangkaian kegiatan diawali dengan acara "Pembukaan Pasar Murah BUMN Peduli". Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah dan dipusatkan di Kantor PLN Cabang Palu mengingat PLN Cabang Palu merupakan koordinator pasar murah di Povinsi Sulawesi Tengah. Pasar murah ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu guna meringankan beban dalam merayakan hari besar keagamaan, dimana untuk Provinsi Sulawesi Tengah saja telah dialokasikan dana subsidi sebesar Rp 1 miliar untuk 3 (tiga) tahapan kegiatan (menjelang bulan puasa, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 H, dan menjelang Hari Raya Natal 2011). Sumber pendanaan kegiatan tersebut berasal dari Program Bina Lingkungan 5 (lima) BUMN di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Cabang Palu, PT ASKES, BRI, BNI, dan PT Jamsostek. Paket penjualan yang ditawarkan dalam pasar murah ini kepada masyarakat kurang mampu adalah paket sembako yang dalam 1 paket berisi beras 5 kg, gula pasir 2 kg, dan minyak goreng 2 lt, dengan teknis penjualan adalah masyarakat hanya membayar maksimal 70% dari harga pasaran sedangkan kekurangannya yang 30% disubsidi oleh ke-5 BUMN. Selanjutnya dalam rangka mengecek kesiapan pembangkit tenaga listrik dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kotamadya Palu, rombongan Dirjen Ketenagalistrikan dan PLN telah mengunjungi 2 (dua) pusat pembangkit tenaga listrik, yaitu PLTD Silae yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN dan PLTU Tawaeli yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Pusaka Jaya Palu Power (swasta).Menurut Kepala PLN Cabang Palu, sistem penyediaan tenaga listrik di Kotamadya Palu saat ini adalah Daya Mampu 75 MW dan Beban Puncak 65 MW, masih memberikan cadangan operasi sebesar 10 MW. PLTD Silae memiliki 11 (sebelas) unit pembangkit dengan kondisi tujuh unit beroperasi dengan total Daya Mampu yang dapat disalurkan ke sistem Palu - Parigi adalah sebesar 23 MW, dua unit sedang dalam tahap pemeliharaan, dan dua unit sudah tidak dioperasikan lagi dan direncanakan akan di hapus bukukan asetnya. Disamping itu, di lokasi PLTD Silae terdapat juga 2 genset sewa (HSD 10 MW dan MFO 20 MW) yang beroperasi dengan total Daya Mampu saat ini adalah sebesar 19 MW. Sehingga total Daya Mampu yang dapat disalurkan oleh PLTD Silae dan genset sewa ke sistem adalah sebesar 42 MW. Secara umum PLN Cabang Palu siap untuk mengamankan pasokan tenaga listrik selama pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.Kesiapan mengamankan pasokan tenaga listrik selama pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri juga disampaikan oleh jajaran pimpinan PLTU Tawaeli yang mengoperasikan pembangkit dengan kapasitas sebesar 2 x 13,5 MW. Saat ini Daya Mampu yang dapat disalurkan oleh pembangkit ke Sistem Palu - Parigi sebesar 22 MW (ke Sistem Palu 17 MW dan Parigi 5 MW). Kondisi pasokan batubara juga berada pada kondisi aman dengan ketersediaan stok batubara di lokasi pembangkit sebesar 40.000 ton cukup untuk mengoperasikan pembangkit selama 3 bulan. Bersamaan Dirjen Ketenagalistrikan juga melakukan kunjungan kerja ke Depot Pertamina Palu untuk memantau kesiapan pasokan bahan bakar dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri di Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam kunjungan tersebut Kepala Depot Pertamina Palu, menjelaskan bahwa secara umum pasokan bahan bakar untuk wilayah Sulawesi Tengah berada pada kondisi "aman", dimana cadangan solar kurang lebih adalah 7,8 hari (pasokan 3.500 kl dan kebutuhan 450 kl/hari), minyak tanah 9,6 hari (pasokan 1.200 kl dan kebutuhan 125 kl/hari), Avtur 11,1 hari (pasokan 800 kl dan kebutuhan 72 kl/hari), Pertamax 385 hari (pasokan 770 kl dan kebutuhan 2 kl/hari), dan Premium 3,6 hari (pasokan 1.800 kl dan kebutuhan 500 kl/hari). Walaupun cadangan Premium adalah 3,6 hari, namun memperhatikan bahwa pasokan bahan bakar di Depot Pertamina Palu disuplai dari Depot Pertamina Balikpapan yang jarak tempuh hanya memakan waktu kurang lebih 18 jam, maka kondisi cadangan dikategorikan "aman". (ali/chris)

Share This!