Dirut PLN : Diperlukan Rp 80 Triliun per Tahun Untuk Pengembangan Infrastruktur Kelistrikan

Tuesday, 27 October 2009 - Dibaca 3203 kali

JAKARTA. Direktur Utama PT PLN (Persero), Fahmi Mochtar memperkirakan kebutuhan dana untuk pengembangan infrastruktur kelistrikan mencapai sekitar Rp 80 triliun per tahun dengan laju pertumbuhan sekitar 9%. Pertumbuhan 9% tersebut untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi sekitar 6%."Untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi sebesar 6% PLN harus siap membangun infrastruktur kelistrikan dengan pertumbuhan sekitar 9%, atau jika diterjemahkan dengan besaran listrik kira-kira sekitar 5.000 MW per tahun ditambah dengan biaya pembangunan transmisi dan jaringan distribusi, yang memerlukan dana sekitar Rp 80 triliun per tahun," ujar Dirut PT PLN (Persero) usai apel peringatan Hari Listrik Nasional ke-64 di Jakarta, Selasa (27/10). Setelah 64 tahun Indonesia merdeka, rasio elektrifikasi nasional mencapai sekitar 65% dengan daya tersedia sekitar 30.000 MW (25.000 MW disediakan PLN dan sisanya swasta). Dirut PLN Fahmi Mochtar menilai, kondisi kelistrikan saat ini sebenarnya berada pada kondisi surprise demand, artinya masih banyak masyarakat yang sebenarnya membutuhkan pasokan listrik lebih namun tertahan karena ketidakmampuan PLN dalam hal penyediaan daya tersebut.Untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, lanjut Fahmi, pemerintah akan meningkatkan potensi panasbumi untuk pembangkit. Selain untuk meningkatkan pasokan daya listrik, panasbumi merupakan sumber energi yang murah dan lebih ramah lingkungan. Potensi panasbumi yang dimiliki Indonesia diperkirakan mencapai 27.000 MW dan pemanfaatannya saat ini baru mencapai 1.000 MW. Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 MW tahap II direncanakan pemanfaatan potensi panasbumi mencapai 48% atau sekitar 4.733 MW. Sisanya adalah batubara (26%), gas (14%) dan tenaga air (12%).

Share This!