DKI Jakarta Pionir Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah

Wednesday, 4 December 2013 - Dibaca 4790 kali

JAKARTA - Meski masih terhitung minim memanfaatkan ruang bawah tanah, Provinsi DKI Jakarta dapat menajdi pionir pengoptimalan pemanfaatan ruang bawah tanah bagi kota-kota besar di Indonesia lainnya. Sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang terus berkembang menjadi kota megapolitan, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat pemukiman dan pusat perekonomian terbesar Indonesia, tentunya memerlukan lahan permukaan yang sangat besar. Pemanfaatan ruang bawah tanah dari ketersediaan lahan yang sangat terbatas merupakan sebuah solusi bagi kota-kota besar di Indonesia.

"Informasi mengenai kondisi geologis tanah harus sedini mungkin diketahui oleh pengembang dan pihak-pihak terkait, permasalahan kota besar intinya sama, yaitu, penduduk yang begitu besar yang membutuhkan lahan dengn pengembangan wilayah tidak saja mempergunakan lahan ruang diatas permukaan tapi juga ruang dibawah pemrukaan," ujar Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Sukhyar, dalam jumpa pers dengan insan pers usai membuka Workshop Informasi Geologi Lingkungan Dalam Menunjang Penataan Ruang Bawah Tanah Jakarta , Rabu (04/12/2013).

Ditambahkannya, pemanfaatan ruang dibawah permukaan di kota-kota besar masih sedikit dan, penata ruangan dibawah tanah belum mendapat perhatian yang cukup serius kecuali DKI.

Untuk menanggulangi kebutuhan akan lahan yang semakin meningkat ini, Pemerintah DKI Jakarta telah berupaya dengan pelbagai cara memanfaatkan ruang laut dan ruang udara. Seperti kita ketahui, telah sejak lama, kegiatan peradaban sebagian besar kota-kota metropolitan di dunia berada di bawah tanah. Sedangkan Kota Jakarta baru akan mulai. Memang telah banyak penggunaan ruang bawah tanah di Jakarta namun sekalanya masih terbatas yaitu berupa basement yang merupakan bagian dari bangunan-bangunan besar dan kedalamannya pun hanya berkisar beberapa meter di bawah permukaan tanah.

Saat ini Pemerintah DKI Jakarta mulai merencanakan untuk pemanfaatkan ruang bawah tanah yang lebih luas lagi seperti pembangunan MRT (Mass Rapid Transit). Pada masa depan kita meyakini bahwa kebutuhan pemanfaatan ruang bawah tanah untuk pelbagai keperluan lainnya akan semakin meningkat."DKI Jakarta dapat menjadi pionir pemanfaatan ruang bawah tanah di Indonesia,"lanjut Sukhyar.

Menurut Sukhyar pemanfaatan ruang bawah tanah sudah dikenal sangat lama didunia pertambangan, pertambangan bawah tanah yang didalamnya juga dibangun infrastruktur untuk mandi, makan dan ruang diklat karena itu, ada baiknya juga seskalai jika kita akan membanguan infrastruktur bawa tanah meminta bantuan dari ahli-ahli tambang, lanjut Sukhyar. (SF)

Share This!