Energi Gelombang Laut: Selama Ada Ombak, Energi akan Didapat

Wednesday, 10 June 2009 - Dibaca 7866 kali

JAKARTA. Di balik ganasnya gelombang samudera tersimpan potensi energi baru/terbarukan yang sangat besar, energi yang dihasilkan pun ramah lingkungan. Tidak hanya gelombang, energi baru/terbarukan juga dapat dihasilkan dari pasang surut air laut, energi yang timbul akibat perbedaan suhu permukaan air dengan dasar laut (Ocean Thermal Energy Conversion/OTEC) dan energi arus laut. Dengan luas lautan yang mencapai 5,8 juta Km2 (perhitungan secara kartografis) Indonesia memiliki potensi sumber energi alternatif berbasis gelombang laut yang sangat melimpah.Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), Subaktian Lubis bersama Mira Yosi dalam penelitiannya memaparkan bahwa sumber energi gelombang laut dapat dimanfaatkan dengan mengetahui tinggi, panjang dan periode waktu gelombang. Untuk menangkap energi gelombang tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara, menggunakan pelampung, kolom air yang berosilasi (oscillating water column), dan wave surge. Pemanfaatan potensi energi gelombang ini akan memberikan beberapa keuntungan. Selain merupakan energi bebas (tidak perlu bahan bakar) dan dapat diperbaharui, gelombang juga dapat menghasilkan energi yang besar dan murah.Namun dalam memanfaatkan energi gelombang laut tersebut memilliki beberapa kelemahan, diantaranya sangat tergantung dengan karakteristik gelombang yang kadang-kadang bisa menghasilkan energi yang besar terkadang tidak, sehingga pemilihan lokasi harus diperhitungkan dengan tepat. Lokasi yang ideal adalah yang memiliki gelombang konsisten besar dan selanjutnya dilengkapi dengan peralatan yang tahan terhadap cuaca yang buruk.Jika dibandingkaan dengan teknologi hijau lainnya seperti matahari dan angin, energi gelombang laut ini memberikan ketersediaan hingga mencapai 90% dengan kawasan tidak terbatas. Selama ada ombak, maka energi listrik bisa didapat. Untuk memprediksi daya yang dapat dibangkitkan di pantai dilakukan dengan memanfaatkan data angin, karena angin yang bertiup dipermukaan laut merupakan faktor utama timbulnya gelombang, angin yang berhembus dipermukaan akan memindahkan energinya ke air semakin lama dan semakin kuat angin berhembus maka semakin besar gelombang terbentuk. Kecepatan angin minimum yang dapat membangkitkan gelombang yaitu sekitar 10 knot (5 m/det) dan untuk mengkonversi tinggi dan periode gelombang dipergunakan persamaan gelombang untuk perairan dangkal.Berdasarkan data angin dari tahun 1994-2004 diperoleh bahwa pada bulan Januari s.d Maret mempunyai gelombang yang relatif lebih tinggi dan stabil dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, hal ini disebabkan karena tidak adanya angin yang tercatat pada selain priode tersebut yang mempunyai kecepatan lebih dari 10 Knot. Berdasarkan data yang ada, daerah yang potensial untuk dikembangkan adalah, sepanjang pesisir Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Share This!