Energy Outlook untuk Bahan Pertimbangan Kebijakan Energi Nasional

Thursday, 10 July 2008 - Dibaca 4241 kali

''Selain itu langkah ini juga untuk menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi bagi pengembangan kebijakan energi,'' ujar Kepala Pusdatin Departemen ESDM Farida Zed pada acara Focus Group Discussion (FGD) Supply-Demand Minyak dan Gas Bumi di auditorium Departemen ESDM, Jakarta, Selasa (8/7).

Diungkapkan oleh Kepala Pusdatin Farida Zed, kriteria Energy Outlook yang optimal meliputi meningkatnya akses masyarakat kepada energi, meningkatnya peranan energi alternatif, merasionalisasi harga energi sesuai dengan harga keekonomiannya, meningkatnya ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional, tersedianya cadangan strategis, meningkatnya penghematan pemanfaatan energi dan meningkatnya pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

Untuk penyusunan Energy Outlook dibutuhkan berbagai data, antara lain berupa data cadangan/sumberdaya dan produksi minyak dan gas bumi menurut wilayah dan produsen, kapasitas kilang minyak nasional (dalam ribu barel/hari) pada periode 2000-2007, produksi BBM dan non BBM kilang minyak nasional pada periode 2005-2007 (kiloliter), konsumsi minyak mentah pada kilang minyak nasional periode 2000-2007 (barel).

Selain itu juga data kapasitas, produksi dan konsumsi BBM captive power untuk kilang minyak, LNG dan LPG plant periode 2005-2007. Ekspor produk kilang, produk petrokimia, minyak mentah, kondensat, LPG, LNG periode 2000-2007, penjualan produk kilang per sektor per provinsi periode 2000-2007 (kiloliter) dan impor produk kilang periode 2000-2007 (ribu barel/hari).

Data lain yang dibutuhkan adalah rencana pembangunan kilang minyak nasional periode 2008-2030, komitmen pasokan gas per wilayah per konsumen dan per sektor (MMSCF/hari), komitmen kontrak ekspor LNG dan gas bumi, rencana pembangunan infrastruktur gas dan kilang gas periode 2007-2030 serta data mengenai biaya pengangkutan BBM dari kilang ke depo dan dari depo ke konsumen.

Share This!