Evaluasi Tiga Tahun Pelaksanaan RPJMN 2004-2009

Thursday, 15 May 2008 - Dibaca 4813 kali

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan laporan Ringkasan Evaluasi Tiga Tahun Pelaksanaan RPJMN 2004-2009 pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2008. Acara yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia pada hari Selasa (6/5) ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Kelembagaan DESDM, Thamrin Sihite.

Musrenbangnas, adalah sebuah pertemuan yang digunakan sebagai ajang saling tukar pikiran para pimpinan daerah, yakni gubernur, walikota dan bupati, dengan pemerintah pusat dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2009. Dalam Musrenbangnas, sektor ESDM diuraikan dalam Agenda 3, dengan capaian sasaran yang mencakup peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pembangunan pedesaan.

Peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi mencakup penelitian dan pengembangan iptek di bidang energi baru dan terbarukan dengan menciptakan benih unggul hasil pemuliaan mutasi radiasi serta mengembangkan prototype pabrik bio-etanol dan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Selain itu juga dibahas mengenai program pembangunan pedesaan yang meliputi peningkatan infrastruktur melalui pembangunan PLTS, PLTB, PLTMH dan sejumlah jaringan tegangan menengah, rendah, gardu distribusi dan PLTD.

Selanjutnya dibahas mengenai peningkatan kapasitas, kualitas dan aksessibilitas pelayanan infrastruktur bidang energi dan Kelistrikan. Dalam bidang energi mencakup pembangunan dan pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi. Hasil yang dicapai dalam kerangka Trans ASEAN Gas Pipeline (TAGP) adalah telah beroperasinya fasiltas produksi, pengolahan dan penampungan migas terapung Belanak, peningkatan kapasitas kilang BBM, serta dioperasikannya Pilot Plant UBC dengan kapasitas 5 Ton/hari di palimanan-Cirebon.

Sementara di bidang kelistrikan yaitu, menyelesaian pembangunan pembangkit listrik yang tertunda akibat krisis moneter seperti, PLTA Spansihaporas (1x33 MW), PLTA Renun Unit 2 (41 MW), PLTA Musi Bengkulu (3x7o MW), PLTA Bili-Bili (20 MW), serta PLTGU Cilegon (500 MW) dan PLTU Cilacap (300 MW). Percepatan Pembangunan PLTU 10.000 MW dan Peningkatan partisipasi pembangunan listrik swasta.

Share This!