Faktor Non Fundamental Pemicu Utama Kenaikan Harga Minyak Dunia

Wednesday, 14 May 2008 - Dibaca 8127 kali

Faktor non fundamental merupakan penyebab utama kenaikan harga minyak dunia saat ini, sebab dari sisi suppy-demand minyak dunia sejak sekitar 6 bulan lalu hingga saat ini sebenarnya tidak terjadi perubahan yang menyolok.

''Dibandingkan dengan sekitar 5 hingga 6 bulan yang lalu sebenarnya tidak terjadi perubahan yang nyata dalam keseimbangan supply-demand minyak dunia,'' ujar Novian Thaib, Staff Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (SAM-ESDM) bidang Ekonomi dan Keuangan, di Jakarta (14/5).

Diungkapkan kenaikan harga minyak lebih dipicu oleh faktor non fundamental. Antara lain akibat melemahnya mata uang USD terhadap mata uang Euro, spekulasi kalangan trader minyak di pasar dunia, geopolitik serta peningkatan harga komoditi, baik pangan maupun tambang.

''Kenaikan harga minyak yang terjadi belakangan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kenaikan berlangsung sangat cepat,'' ujar SAM Bidang Ekonomi dan Keuangan, Novian Thaib. Pada berbagai forum internasional yang diikutinya terungkap kenaikan harga minyak melebihi 100 % dibanding sekitar 6 bulan yang lalu.

Indikasi peran faktor non fundamental sebagai pemicu kenaikan harga minyak adalah kondisi di Amerika. Sebagai konsumen minyak mentah terbesar di dunia, saat ini ekonomi Amerika mengalami pelambatan. Lazimnya, kondisi ini mengurangi permintaan minyak mentah sehigga menurunkan harga minyak. Namun harga minyak yang terjadi justru sebaliknya.

Sedang di negara-negara produksi minyak mentah saat ini bisa dikatakan tidak terjadi gangguan produksi. Artinya sisi pasokan berjalan dengan baik. Sehingga keseimbangan supply-demand minyak mentah dunia sebenarnya tidak mengalami fluktuasi yang berarti.

Harga minyak mentah pada tanggal 14 Mei 2008 untuk jenis minyak Light Crude di New York Mercantile Exchange pada posisi USD 126,64 per barel. Sedang untuk jenis Brent di pasar London berada pada posisi USD 124,24 per barel. Harga ini jauh lebih tinggi dibanding sekitar harga 6 bulan lalu yang berada pada posisi kisaran USD 30 per barel.

Share This!