Gerakan Sesar Mentawai Diperkirakan Penyebab Gempa di Mentawai

Monday, 17 August 2009 - Dibaca 7179 kali

BANDUNG. Gempa 6,9 Scala Richter (SR) yang terjadi pada hari Minggu, tanggal 16 Agustus 2009, pukul 14:38:22 WIB di Mentawai diperkirakan berasosiasi dengan sesar Mentawai yang berada di sebelah timur Kepulauan Mentawai dengan mekanisme sesar mendatar menganan. Gempa tidak menyebabkan tsunami meskipun pusat gempabumi berada di laut. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempabumi berada pada koordinat 1.64o LS dan 99.22o BT, dengan magnitudo 6.9 SR pada kedalaman 32 km, berada di darat, di Pulau Siberut bagian selatan, Provinsi Sumatra Barat. Sedangkan menurut USGS pusat gempabumi berada di perairan sebelah timur Siberut pada koordinat 1.397?LS dan 99.473?BT dengan magnitudo 6,7 Mw pada kedalaman 44,8 km. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan, Kepulauan Mentawai dan pantai barat Provinsi Sumatra Barat, daerah yang terdekat dengan pusat gempabumi tersusun oleh batuan sedimen berumur Tersier serta batuan vulkanik dan aluvium berumur Kuarter. Batuan tersebut menurut Kepala PVG mempunyai sifat lepas, urai, belum terkompaksi dengan baik dan bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi. Pos PGA Marapi di Bukittinggi, Pos PGA Talang dan Pos PGA Tandikat di Solok, menginformasikan gempabumi terasa terus-menerus dengan intensitas maksimum IV MMI serta terekam pada alat pencatat gempabumi dengan amplituda yang melebihi skala (overscale) dan lama gempabumi 272 detik.Dilaporkan, setelah gempabumi utama terjadi beberapa kali gempabumi susulan yang magnitudanya lebih kecil dari gempa utama. Berdasarkan hasil rekaman pencatat gempa, terjadi gempa susulan sebanyak 19 kali. Berikut tabel gempabumi susulan dengan mangnituda >5 SR dan >4.5 Mw.Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami, namun tetap mewaspadai terjadinya gempa susulan yang diperkirakan lebih kecil magnitudanyaMasyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami meskipun pusat gempabumi berada di bawah dasar laut namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami.

Share This!