Guncangan Gempa Yogyakarta Tidak Timbulkan Deformasi Bawah Laut

Monday, 21 June 2010 - Dibaca 3386 kali

JAKARTA. Gempabumi 5,2 SR pada kedalaman 32 km yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) tidak menimbulkan gelombang tsunami, meski pusat gempa berada di laut namun lanjut Surono tidak menyebabkan deformasi bawah laut. Selasa (21/6)."Gempa yang mengguncang sebelah selatan DIY dan Jawa Tengah disebabkan adanya aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan/penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia, guncangan gempa tidak mengkibatkan deformasi bawah laut karena energi yang dikeluarkan tidak cukup kuat", ujar Surono.Wilayah pantai terkena gempa umumnya tersusun oleh batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen, batuan gunungapi, batuan beku, batuan malihan dan bancuh serta di sebelah utaranya disusun oleh andapan berumur kuarter. "Goncangan gempabumi akan terasa pada batuan endapan kuarter dan batuan tersier terlapukkan yang bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempabumi", imbuh Surono.Gempabumi melanda wilayah pantai selatan DIY dan Jawa Tengah pada hari Jumat, 16 Juni 2010, pukul 21:42:4952 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempabumi berada pada koordinat 8,93oLS dan 111.20oBT, dengan magnituda 5,2 SR pada kedalaman 32 km. Pusat gempabumi berada di laut, dengan jarak 126 km tenggara Wonosari, DI Yogyakarta. Sedangkan menurut USGS gempabumi berpusat dikoordinat 8,736?LS dan 111,146?BT dengan magnituda 5,2 Mw pada kedalaman 35 km berjarak jarak 135 km tenggara Yogyakarta.Berdasarkan informasi dari Petugas Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, kejadian gempabumi tersebut tidak dirasakan namun terekam oleh seismograf dan hingga kini belum belum dilaporkan adanya kerusakan dan korban jiwa.Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan isunami dan mengikuti arahan serta informasi dali petugas Satlak PB dan satkorlak PBP. Namun tetap mewaspadai adanya kejadian gempa susulan yang pada umumnya energinya semakin mengecil. (SF)

Share This!