H+10 Idul Fitri 2017, Kondisi Sektor ESDM Situasi Aman dan Terkendali

Thursday, 6 July 2017 - Dibaca 1393 kali

Aktifitas mudik dan arus balik 2017 hampir berakhir, Posko Pemantauan Idul Fitri 2017 sektor ESDM yaitu sektor Minyak dan Gas (Migas), Listrik dan Geologi dalam kondisi situasi aman dan terkendali. Posko Pemantauan Sektor ESDM Idul Fitri 2017 akan berlangsung sampai tanggal 10 Juli 2017.

Pada subsektor migas untuk penyediaan dan pendistribusian BBM dan LPG secara nasional hingga pasca Idul Fitri 2017 Rabu 05/07 (H+10) tidak mengalami kendala. Stok BBM dan LPG dalam keadaan cukup dan penyaluran berjalan lancar. Ketersediaan BBM dan LPG adalah sebagai berikut: Premium: 23,6 hari; Solar: 29,9 hari; Pertalite: 25,2 hari; Kerosene: 84,9 hari; Pertamax: 22,8 hari; Pertamax Turbo: 37,9 hari; Pertamina Dex: 34,6 hari; LPG: 18,85 hari dan Avtur: 28,4 hari

Untuk realisasi pendistribusian BBM dari H-15 s.d hari H+9, terdapat kenaikan yang signifikan pada H-9 dengan kenaikan sebesar 64% apabila dibandingkan dengan realisasi pendistribusian BBM tahun 2016 pada periode yang sama. Sedangkan pada Realisasi Pendistribusian BBM Tahun 2017 hari ke-26 (H+10), terdapat kenaikan sebesar 11% dibanding tahun 2016 lalu.

Pada subsektor ketenagalistrikan, secara nasional beban puncak siang sebagian besar dalam kondisi normal. Secara keseluruhan total pasokan nasional sebesar 34.107,66 MW dengan beban puncak sebesar 31.018,02 MW sehingga cadangan operasi sebesar 3.098,49 MW.

Terkait potensi bencana geologi, monitoring dilakukan secara terus menerus terhadap Gunung Sinabung dengan tingkat aktivitas level IV (Awas), aktifitas erupsi tanggal 4 Juli 2017, teramati guguran dengan jarak luncur 800 - 1.000 meter dan arah luncuran ke arah timur, tenggara. Direkomendasikan teknis evakuasi dan relokasi. Untuk kegempaan, telah terjadi Gempa bumi (05/07) di Pulau Seram bagian Timur Maluku dengan magnitude 5.0 SR dan tidak berpotensi tsunami.

Aktifitas pasca letusan Kawah Sileri, Dieng, Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 4 Juli 2017 teramati guguran dengan jarak luncur 800 - 1.000 meter dan arah luncuran ke arah Timur, Tenggara dan Selatan. Badan Geologi merekomendasikan untuk wisatawan dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Kawah Sileri untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas apapun di sekitar Kawah Sileri dengan jarak aman 100 m dari bibir kawah dikarenakan ancaman bahaya gas CO2 dan H2S.

Sedangkan untuk gerakan tanah terjadi di Desa Tambelang, Kecamatan Maesan, Kabupatem Minahasa, Selatan berupa tanah longsor dan banjir bandang, direkomendasikan teknis mitigasi gerakan tanah.

Informasi dan pengaduan masyarakat terkait pemantauan sektor ESDM H-15 hingga H+15 Idul Fitri 1438 H dapat disampaikan melalui:

Posko BPH Migas (021-5226709);

Call Center Pertamina (1-500-000);

Call Center PT PGN (1-500-645)

Call Center PLN (123); dan

Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022-7272606).

(DEP)

Share This!