ICP 2011 Diperkirakan US$ 80-100/Barel

Wednesday, 16 March 2011 - Dibaca 1972 kali

JAKARTA. Pemerintah memperkirakan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) tahun 2011 berkisar antara US$ 80-100 per barel.Perkiraan harga minyak Indonesia itu, menurut Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (15/3) petang, berdasarkan pertimbangan referensi Brent Crude yang menurut survei Reuters 17 Februari 2011 sebesar US$ 84,5-100 per barel dan Centre for Global Energy Studies tanggal 21 Februari 2011 sebesar US$ 90-110 per barel.Selain itu referensi WTI Crude yang menurut survei Reuters tanggal 17 Februari 2011 sebesar US$ 81,38-105 per barel dan EIA-US DOE tanggal 8 Maret 2011 sebesar US$ 101,97 per barel.Ditambahkannya, harga ICP dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Secara aspek fundamental, jumlah suplai dapat mencukupi kebutuhan. Namun ada aspek non fundamental seperti sentimen pasar akibat kekhawatiran terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah akibat gejolak sejak awal 2011 yang diawali dari Tunisia, Mesir dan Libya serta bencana tsunami di Jepang, telah mempengaruhi harga minyak dunia.Harga minyak mentah Indonesia bulan Maret, sementara ini mencapai US$ 113,03 per barel dan rata-rata 2 April 2010-Maret 2011 mencapai US$ 86,35 per barel.Sedangkan harga minyak dunia tanggal 14 Maret 2011, rata-rata di atas US$ 100 per barel. Misalnya, WTI (Nymex) US$ 101,19 per barel, Brent (ICE London) sebesar US$ 113,67 per barel, Dubai (Platts) US$ 106,35 per barel dan Minas/SLC (Platts Singapore) mencapai US$ 111,77 per barel.Mengenai produksi minyak tahun 2011, Darwin menjelaskan, rata-rata produksi minyak saat ini sebesar 906,7 ribu barel per hari dan rata-rata lifting minyak mulai Desember 2010 sampai dengan 9 Maret 2011 mencapai 896,9 ribu barel per hari. Target APBN 2011, produksi minyak sebesar 970 ribu barel per hari.Sedangkan produksi gas bumi, saat ini mencapai 8.624 MMSCFD atau lebih tinggi dari target APBN 2011 sebesar 7.769 MMSCFD. Rata-rata lifting gas mulai Desember 2011 hingga 9 Maret 2011, mencapai 7.630 MMSCFD."Meskipun produksi minyak bumi mengalami tren penurunan, namun produksi gas bumi meningkat, sehingga produksi minyak dan gas bumi secara total meningkat," tambahnya. (TW)

Share This!