ICP Mei 2011 Capai US$ 115,18 per Barel

Sunday, 5 June 2011 - Dibaca 1638 kali

JAKARTA - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia dengan menggunakan Formula Indonesia Crude Price (ICP) selama bulan Mei 2011 mencapai US$ 115,18 per barel atau turun US$ 8,18 per barel dari US$ 123,36 per barel pada bulan April 2011.Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 117,89 per barel atau turun sebesar US$ 8,04/bbl dari US$ 125,93 per barel pada bulan sebelumnya.Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu tingginya harga minyak saat ini menjadi salah satu faktor yang menghambat recovery perekonomian dunia khususnya di negara-negara OECD sehingga dapat mengakibatkan turunnya permintaan minyak global.Selain itu, menurunnya perkiraan permintaan minyak mentah dunia tahun 2011 oleh beberapa lembaga analis pasar minyak, sebagai berikut :-IEA (International Energy Agency) dalam laporan bulan Mei 2011 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak 2011 sebesar 1,3 juta bph atau turun sebesar 0,2 juta bph dibandingkan perkiraan dalam laporan bulan April 2011.-EIA (Energy Information Administration) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak 2011 sebesar 1,4 juta bph atau turun sebesar 0,1 juta bph dibandingkan perkiraan laporan bulan April 2011. Hal ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya perkiraan permintaan minyak dari kawasan Amerika Utara akibat tingginya harga.Penurunan harga minyak juga disebabkan oleh beberapa indikator ekonomi yang menunjukan melemahnya prospek perekonomian dunia tahun 2011, antara lain IMF merevisi perkiraan pertumbuhan GDP untuk beberapa kawasan (OECD Amerika Utara turun sebesar 0,2%, OECD Pacifik turun sebesar 0,2% dan Non OECD Afrika turun sebesar 1,1%), peningkatan angka pengangguran di AS dan GDP Jepang untuk triwulan I 2011 turun 3,7% dibanding tahun sebelumnyaMenguatnya nilai tukar Dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terutama Euro, khususnya akibat masalah krisis hutang di Zona Eropa (Yunani dan Portugal) dan Bank Central Eropa yang mempertahankan tingkat suku bunga, sehingga menurunkan daya tarik komoditas minyak mentah yang dinilai dengan Dollar AS serta meningkatnya stok minyak mentah AS sebesar 4,4 juta barrel dibandingkan April 2011.Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga disebabkan perekonomian Jepang yang masih menunjukan ketidakpastian pasca bencana gempa dan tsunami. Penjualan kendaraan di Jepang pada bulan April turun hingga 51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sedangkan konsumsi minyak, terkecuali minyak direct burning, menunjukan penurunan yang diindikasikan dari menurunnya impor minyak mentah Jepang sebesar 1,4 juta bph pada triwulan I 2011 ( rata-rata impor 2,6 juta bph) dibandingkan periode yang sama tahun 2010 (rata-rata impor 4,0 juta bph).Namun demikian walaupun harga minyak mengalami penurunan tetapi harga masih relatif tinggi yang ditopang oleh faktor Geopolitik di Afrika Utara dan Timur Tengah, OPEC tidak meningkatkan pasokannya dan masih tingginya konsumsi minyak Jepang, khususnya jenis direct burning.Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Mei 2011 dibandingkan bulan April 2011, sebagai berikut:- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 8,68/bbl dari US$ 110,04/bbl menjadi US$ 101,36/bbl.- Brent (ICE) turun sebesar US$ 8,58/bbl dari US$ 123,09/bbl menjadi US$ 114,51/bbl.- Tapis (Platts) turun sebesar US$ 8,81/bbl dari US$ 130,29/bbl menjadi US$ 121,48/bbl.- Basket OPEC turun sebesar US$ 8,15/bbl dari US$ 118,02/bbl menjadi US$ 109,87 /bbl.

Share This!