ICP November 2013 Capai US$ 104,69 per Barel

Tuesday, 3 December 2013 - Dibaca 2064 kali

JAKARTA - Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan November 2013 mencapai US$ 104,69 per barel, turun US$ 1,70 per barel dari US$ 106,39 per barel pada bulan sebelumnya.

Sementara harga Minas/SLC bulan November 2013 mencapai US$ 105,96 per barel, turun sebesar US$ 2,39 per barel dari US$ 108,35 per barel pada bulan Oktober 2013.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu IMF merevisi perkiraan pertumbuhan perekonomian dunia yakni turun sebesar 0,3% dari 3,2% menjadi 2,9% pada tahun 2013 dan turun sebesar 0,2% dari 3,8% menjadi 3,6% pada tahun 2014. Melambatnya perkiraan pertumbuhan ekonomi khususnya untuk kawasan Amerika Utara, negara-negara bekas Uni Soviet, non-OECD Asia dan Amerika Selatan mengakibatkan turunnya permintaan minyak global untuk triwulan ke 4 tahun 2013 hingga awal 2014.

Selain itu, meningkatnya perkiraan produksi minyak mentah dari negara-negara non OPEC sebesar 1,18 juta barel per hari pada tahun 2013 yang disebabkan oleh naiknya perkiraan produksi minyak dari kawasan Amerika Utara, Eropa khususnya kawasan Laut Utara dan Rusia serta Azerbaizan. Ini berdasarkan laporan bulanan OPEC November 2013.

Penurunan harga minyak November juga disebabkan oleh turunnya permintaan minyak mentah AS sebesar 0,1% dari 0,6% menjadi 0,5%. Hal ini terkait dengan turunnya perkiraan pertumbuhan ekonomi AS menurut IMF dari 1,7% menjadi 1,6% pada tahun 2013 (laporan IEA November 2013).

"Turunnya permintaan minyak mentah sebesar 2 juta barel per hari yang disebabkan perawatan ekstensif kilang di kawasan Atlantik Basin serta perawatan berkala kilang di China dan Jepang, berdasarkan laporan bulanan CGES November 2013," jelas Tim Harga Minyak.

Faktor lainnya adalah peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada bulan November 2013 sebesar 7,6 juta barel (laporan mingguan EIA-Energy Information Administration November 2013) serta tingginya stok minyak di Eropa yang mencapai level stok tertinggi dalam setahun akibat turunnya tingkat pengolahan kilang (CGES November 2013).

Selain itu, potensi penghentian saksi larangan ekspor minyak dari Iran setelah diperolehnya sejumlah kemajuan dalam pembahasan isu nuklir.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh turunnya permintaan minyak mentah dari Jepang akibat perawatan kilang serta peningkatan penggunaan batubara dan hydro power sebagai sumber alternatif pembangkit listrik.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2013 dibandingkan Oktober 2013, sebagai berikut:

  1. WTI (Nymex) turun sebesar US$ 6,62 per barel dari US$ 100,55 per barel menjadi US$ 93,93 per barel.
  2. Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,54 per barel dari US$ 109,44 per barel menjadi US$ 107,90 per barel.
  3. Basket OPEC turun sebesar US$ 1,83 per barel dari US$ 106,69 per barel menjadi US$ 104,86 per barel. (TW)

Share This!