Indonesia` Oil and Gas Partnership Program

Tuesday, 14 June 2011 - Dibaca 2137 kali

JAKARTA - Kementerian ESDM cq Ditjen Migas menyelenggarakan Indonesia's Oil and Gas Partnership Program yang diikuti oleh peserta dari 13 negara yaitu India, Aljazair, Sudan, Vietnam, Thailand, Timor Leste, Myanmar, Kamboja, Rusia, Iran, Irak, Nigeria, Yaman dan Angola. Tujuannya, menjalin kerja sama dengan negara-negara sahabat dan membangun kemitraan untuk mengembangkan peluang investasi di bidang minyak dan gas bumi.Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Pembinaan Program Migas Heri Poernomo, Senin (13/6), mengemukakan, peran energi sangat penting dalam kehidupan dan harus dipergunakan secara bijaksana. Mengingat cadangan energi fosil yang terus menurun, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden mengenai Kebijakan Energi Nasional, yang isinya antara lain diversifikasi penggunaan energi fosil ke energi terbarukan."Sebagai implementasi dari kebijakan iti, kami mengembangkan energi baru terbarukan, gas metana batu bara (coal bed methane), panas bumi, pencairan batu bara dan gasifikasi baru bara. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung pengembangan energi dan efiensi energi dengan tetap memperhatikan lingkungan," kata Evita.Lebih lanjut Evita mengemukakan, bagi Indonesia, sektor energi tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sumber bahan bakar domestik dan industri serta membawa efek berantai.Saat ini, lanjutnya, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat, mencapai 237 juta orang. Kondisi ini, tentunya berdampak pada meningkatnya energi primer. Sebaliknya, produksi minyak Indonesia mengalami penurunan. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk memenuhi pasokan energi."Hal ini menjadi salah satu alasan mengundang Anda semua dalam program kemitraan ini sebagai wakil dari negara-negara yang memiliki cadangan minyak. Harapan kami, para peserta dapat berbagi informasi mengenai status minyak dan potensi gas di negara masing-masing dan membuka peluang kerja sama dalam pengembangan migas," paparnya.Para peserta program ini akan melakukan kunjungan ke instansi pemerintah, perusahaan minyak nasional dan KKKS. Selain itu, juga dilakukan kunjungan ke tempat wisata untuk memperkenalkan budaya Indonesia. (TW)

Share This!