Investasi Pertambangan Diperkirakan Masih Tetap Naik Pada Tahun 2010 – 2014

Sunday, 1 November 2009 - Dibaca 3150 kali

JAKARTA. Sektor ESDM masih merupakan sektor yang memiliki peran besar dalam peningkatan investasi dalam pembangunan nasional. Sejak tahun 2005 hingga 2008 terjadi peningkatan investasi sekitar 67% dari US$ 11,9 miliar menjadi US$ 19,9 miliar. Sumbangan terbesar investasi sektor ESDM, berasal dari investasi migas dengan porsi sekitar 70% per tahunnya.Iklim investasi Indonesia, khususnya di sektor ESDM masih cukup kondusif. Setelah dikeluarkannya putusan Mahakamah Konstitusi (MK) pada tahun 2004 atas UU Migas no. 22/2001, kepastian hukum (law certainty) investasi semakin terjamin. Kontrak migas yang ditandatangani juga semakin meningkat. Pada tahun 2005 sebanyak 16 Kontrak Kerja Sama (KKS) migas ditandatangani sedangkan pada tahun 2008 KKS migas yang ditandatangani sebanyak 34 kontrak, termasuk 7 kontrak Coal Bed Methane (CBM) yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2008 tersebut.Sedangkan pada bidang ketenagalistrikan, peningkatan investasi didorong oleh program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap I dan IPP. Investasi pada pembangkit akan mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada proyek percepatan pembangkit listrik tahap II yang memanfaatkan potensi panas bumi mencapai 48% (4.733 MW). Kapasitas terpasang panas bumi pada tahun 2008 sebesar 1.052 MW. Namun kapasitas terpasang tersebut masih sekitar 4 % dari total potensi panas bumi Indonesia sebesar 27 ribu MW, yang merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia. Pada bidang pertambangan umum, terbitnya UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara merupakan lompatan besar (quantum leap) bagi pengelolaan komoditi tersebut, meskipun peraturan turunannya masih dalam proses penyelesaian namun iklim investasi sektor ESDM diprediksikan akan meningkat.

Share This!