Jika Sanggup dan Berkomitmen Pertahankan Produksi, Pemerintah Dukung Pertamina

Friday, 15 April 2011 - Dibaca 1958 kali

JAKARTA. Pemerintah sepenuhnya mendukung keinginan PT Pertamina (Persero) untuk mendapatkan besaran porsi saham yang diinginkan jika Pertamina sanggup dan berkomitmen mempertahankan produksi Lapangan West Madura. Kontrak blok ini akan berakhir pada Mei 2011. Produksi minyak di blok tersebut mencapai 14 ribu barel per hari dan gas 92 juta standar kaki kubik per hari.Usai Melantik Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat (15/4/2011) kemarin Menteri ESDM mengatakan, "Pemerintah dalam posisi mengedepankan peranan nasional dalam hal ini Pertamina. Sekarang prosesnya sudah hampir final, tetapi saya ingin mendapatkan dulu komitmen dari Pertamina, berapa yang Pertamina kehendaki, karena selama ini saya mengetahui, waktu saya baru jadi Menteri, itu silahkan di browsing supaya bukan hanya kata saya, Pertamina sedang berusaha agar bisa mendapatkan 55% ketika itu, dari 50%, maka kalau gitu saya bilang 60%. itu yang saya bilang ketika itu"."Nah sekarang jangan sampai ada salah panafsiran..kok ada pandangan, kenapa ga dikasih 100% Pertaminanya...nah mari saya sampaikan kepada saudara semua..kita semua pejuang bangsa..kalau Pertamina ingin 100%, dan ingin itu tidak cukup cuma ingin namun sanggup 100% dengan segala konsekuensinya Pemerintah akan mendukung," lanjut Menteri.Selanjutnya, Menteri ESDM mengatakan, "kok ada kata sanggup, apa itu artinya, Lapangan West Madura itu besar kontribusinya pada barel oil per day Indonesia yang 960an ribu barel oil per day..asal sanggup mempertahankan, sanggup berkomitmen untuk mencapai, mempertahankan tingkat itu, kenapa tidak?".Jadi sekarang lanjut Menteri, "saya kembalikan kepada Bu Dirjen Migas, kepada komisaris dan Direksi Pertamina, silahkanlah berapa yang dikehendaki, dan harus ada kesanggupan biar publik sama-sama mengetahui tidak hanya keinginan tetapi kesanggupan dan menjaga komitmen". "Jadi sekarang saya masih mengembalikan kepada Pertamina," ujar Beliau.Blok west madura pertama kali ditandatangani pada 7 Mei 1981 dengan porsi kepemilikan saham Pertamina 50%, Kodeco 25% dan CNOOC 25%. Kontrak blok ini akan berakhir pada Mei 2011. Produksi minyak di blok tersebut mencapai 14 ribu barel per hari dan gas 92 juta standar kaki kubik per hari.Dalam kontrak awal, sistem kerja sama yang dipakai adalah joint operating body (JOB) dengan porsi 50% untuk Pertamina dan 50% untuk kontraktor swasta.PT Pertamina telah menawarkan diri kepada pemerintah agar dijadikan sebagai pemegang saham mayoritas di blok tersebut. Bahkan, Pertamina meminta pemerintah mengeluarkan mandat pengalihan operatorship sampai ada kepastian perpanjangan kontrak Blok west madura, dengan alasan untuk mengamankan produksi blok tersebut yang saat ini menurun hingga 6.000 barel per hari. (SF)

Share This!