Kabalitbang ESDM : Penghematan BBG Sangat Signifikan

Tuesday, 5 February 2013 - Dibaca 2451 kali

JAKARTA - Pemerintah akan terus melaksanakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), untuk sektor transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM telah membuat demo plant SPBG yang dapat diterapkan di Kementerian-Kementerian sebagai implementasi dari program konversi BBM ke BBG guna mengurangi konsumsi BBM. Penghematan yang didapat dari sisi pengguna sangat signifikan mencapai 70 persen.

"Badan Litbang ESDM akan mengusulkan pembangunan SPBG ke Menteri ESDM untuk diimplemantasikan di Kementerian-kementerian, karena potensi penghematannya sangat signifikan," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM (Balitbang ESDM) Sutijastoto usai pembukaan Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM Tahun 2013 di Kompleks Perkantoran Badan Litbang Kementerian ESDM, Selasa (5/2/2013).

Menurut Sutijastoto, dengan menggunakan BBG oleh pegawai negeri (PNS) akan terjadi penghematan pada sisi pengguna sebesar 70 persen."Pemerintah, BUMN dan BUMD kan tidak boleh membeli BBM Bersubsidi, nah kalau membeli pertamax kan mahal, kalau membeli BBG itu harganya 30 persennya, contohnya saya, 3 hari sekali membeli pertamax, jika harga pertamaxnya sedang tinggi dapat mencapai Rp 300.000, nah jika memakai BBG itu paling mahal saya bayar hanya Rp 79.000,"ujarnya.

Sutijastoto menambahkan, karena marketnya belum terbentuk maka akan dibentuk dengan memasang SBBG di Kementerian-kementerian seperti yang terpasang di Lemigas saat. Untuk membangun sebuah SPBG daughter diperlukan investasi untuk sekitar Rp 14-17 milyar dan untuk Mother (untuk angkutan dari titik suplay ke daughter) sekitar Rp 23-24 milyar serta memerlukan lahan minimal sekitar 1000 meter. Jika ketersediaan lahan di lokasi yang akan dipasang SPBG terbatas maka SPBG Mobile Daughter dengan kapasitas 2.000 lsp dapat menjadi alternatif. (SF)

Share This!