Kaldera Toba, Pemikat Hati Shanaka de Silva

Sunday, 23 September 2018 - Dibaca 1652 kali

SAMOSIR - Kekayaan Kaldera Toba mampu memikat sekian banyak mata dan jiwa siapapun yang mengunjunginya. Tak hanya keindahan bentang alam dan danaunya, namun juga kekayaan geologinya.

Setiap orang memiliki ceritanya masing-masing, tak terkecuali bagi Shanaka de Silva, Vice-President International Association on Volcanology and Chemnistry of Earth's Interior (IAVCEI) yang juga merupakan Professor Geologi dan Geofisika dari Oregon State University, Amerika Serikat.

Shanaka telah berpengalaman melakukan riset kegunungapian dan geologi batuan di banyak negara, di antaranya Chile, Jepang, RRT, Peru, Argentina, Bolivia dan tentu saja Indonesia. Namun, pengalamannya yang begitu spesial dengan Kaldera Toba berawal di perjalanannya ketika remaja.

c-samosir2.jpgTahun 1976, saat ayah Shanaka merupakan seorang insinyur pada sebuah proyek pembangunan di Sigli, Provinsi Aceh, sang ayah mengajak Shanaka dan keluarga di Inggris untuk berlibur ke Danau Toba serta sejumlah tempat lain di Indonesia. Saat itu, di wilayah Tuktuk, hanya ada satu hotel besar yakni hotel Toledo Inn. Saat ini semuanya telah jauh berkembang.

Pengalaman Shanaka mengunjungi sejumlah tempat di Indonesia dan menyaksikan banyak gunung api, menginspirasinya memilih jurusan Geologi di Southampton University, dan lulus dengan gelar sarjana kehormatan/B.Sc (Hons).

Shanaka benar-benar tidak menyangka bahwa 36 tahun kemudian, tepatnya pada 2012, ia dapat mengunjungi Danau Toba lagi. Pada awalnya, Shanaka mengunjungi Toba untuk melakukan riset mengenai Pembentukan Pulau Samosir secara geologi (the Resurgence of Lake Toba).

Namun, karena kecintaannya dengan Danau Toba, sejak 2012 sampai dengan saat ini, Shanaka tidak hanya melakukan penelitian ilmiah mengenai Geologi Kaldera Toba. Secara komprehensif, bersama sejumlah peneliti dan pegiat sosial, Shanaka melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kapasitas dan kesadaran mengenai pariwisata dan lingkungan Danau Toba. Salah satu tokoh yang terlibat aktif bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan tersebut adalah Annette Horschmann, sang "Butet Jerman", yang begitu peduli dengan lingkungan sekitar Danau Toba dan pernah menjadi tokoh inspiratif di salah satu program televisi Indonesia.

Penulis : Andi Sipayung/Y. Nindito Adisuryo

Share This!