Kayong Utara Bangun PLTGB

Monday, 5 September 2011 - Dibaca 4043 kali

KAYONG UTARA - Kabupaten Kayong Utara mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB). Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid didampingi General Manager (GM) PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Bambang Budiarto di Kecamatan Teluk Batang, Kamis (25/8) seperti dilansir equator-news.com. Hampir 50 persen masyarakat Kayong Utara belum mendapatkan pelayanan kelistrikan. Hal ini disebabkan karena memang jaringan listrik belum sampai atau masuk ke desa mereka. Terlaksananya pembangunan PLTGB ini, menurut Bupati akan ikut menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan di bidang kelistrikan."Saya berharap, dengan ditambahnya daya atau pasokan tenaga listrik ini dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Terutama bagi masyarakat di kepulauan karena dari Teluk Batang jaringannya bisa disambung ke Pulau Maya Karimata," ucap Bupati.Menurut GM PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Bambang Budiarto, pihaknya memilih PLTGB mengingat di Kayong Utara tersedia batubara yang selama ini belum dimanfaatkan. Jika menggunakan batubara, menurut Bambang, PLN akan dapat menekan biaya operasional yang per bulannya sekitar Rp 1,5 miliar. "Dengan PLTGB ini, kita bisa melakukan penghematan sekitar 600 ribu kiloliter per bulan," terangnya. Bambang menargetkan, PLTGB sebesar 3 MW yang dikerjakan PT Batara Pilar Teknik Pontianak ini sudah dapat dioperasionalkan pada Desember 2011.Diluncurkannya PLTGB berdampak pada harga ketika bahan bakar diesel mencapai Rp 2.000 per kWh, sedangkan bahan bakar gas hasil gasifikasi batubara di bawah Rp 1.500 per kWh. Selain harga yang lebih murah, gasifikasi batubara juga lebih bersih dari pembakaran batubara karena emisi yang dikeluarkan ditangkap dalam suatu treatment. Gasifikasi ini mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah yang rendah. Berbeda dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara yang skalanya besar, minimal tujuh MW, teknologi gasifikasi batubara yang kapasitasnya 0,5-2 MW cocok diterapkan di skala kecil seperti pemukiman 200 rumah atau untuk industri.Gasifikasi batubara adalah sebuah proses mengubah batubara padat menjadi gas batubara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2) dapat digunakan sebagai bahan bakar.Proses yang umum dipergunakan adalah memasukkan batubara dalam tabung vertikal lalu batubara diproses pada bagian atas tabung bersama udara sedangkan uap dimasukkan di bagian bawah.Gas, udara, dan uap naik ke atas tabung dan memanaskan batubara dan bereaksi menghasilkan gas. Sedangkan abunya dipisahkan di bagian dasar tabung. Terbatasnya cadangan gas bumi dan meningkatnya harga gas bumi mendorong berkembangnya gasifikasi batubara. Saat ini di seluruh dunia ada 144 pabrik gasifikasi di mana kapasitasnya mencapai 31 GW. Diperkirakan kapasitas thermal dari seluruh gasifikasi di seluruh dunia akan meningkat menjadi 155 GW thermal pada 2014. (PSJ)

Share This!