Kelangkaan BBM di Kalimantan Segera Teratasi

Thursday, 31 May 2012 - Dibaca 10251 kali

JAKARTA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Kalimantan beberapa hari ini akibat kurangnya pasokan, segera diatasi Pemerintah. Pemerintah cq. PT Pertamina (Persero) segera menyalur BBM Bersubsidi dan Nonsubsidi di Kalimantan. Kelangkaan BBM Bersubsidi terjadi akibat terbatasnya kuota BBM Bersubsidi dalam Undang-undang dan pertumbuhan ekonomi Kalimantan yang cukup baik.

"Antrian panjang untuk mendapatkan bahan bakar minyak selain permasalahan pemerintah daerah setempat juga merupakan masalah Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Antrian panjang akibat kekurangan BBM Bersubsidi tersebut akibat terbatasnya kuota BBM Bersubsidi dan pertumbuhan ekonomi dengan baik dengan rata-rata ada yang 8%, 6% dan 7% serta pertumbuhan kendaraan ada yang mencapai 15% dan ada yang 30%," tutur Menteri ESDM saat pers conference hasil pertemuan dengan 4 Gubernur se-Kalimantan.

Setelah dilakukan pertemuan dengan empat Gubernur maka lanjut Menteri, didapatkan "way out", yaitu, BBM yang bersubsidi kebetulan ada 2,5 juta kiloliter yang dibintangi dari 40 juta saat ini belum dapat dicairkan, akan kita gelontorkan sebagai tambahan ke Kalimantan, kemudian BPH Migas juga akan memberikan tambahan dari sisi yang lain. langkah tersebut dilakukan sementara kami belum meminta penambahan kuota BBM Bersubsidi ke DPR, Karena untuk melakukan penambahan kuota BBM Bersubsidi harus melalui persetujuan DPR RI.

Selain BBM Bersubsidi, "kita juga akan menambahkan pasokan BBM Nonsubsidi ke Kalimantan berapapun yang diminta," imbuh Menteri.

Sementara itu Gubernur Kalimantan Selatan, Rudi Arifin yang juga mewakili empat Gubernur se-Kalimantan dan Ketua Forum Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Kalimantan menyambut baik hasil pertemuan dengan Menteri ESDM."Kami merasa bersyukur karena keinginan kami semua untuk meminta penambahan kuota BBM untuk menutupi kelangkaan BBM di Kalimantan disetujui. Ini patut kita syukuri bersama," ujar Rudi Arifin.

Menurut Rudi, ini bukan masalah politik atau dipolitisasi, tetapi ini adalah betul-betul dalam rangka bagaimana pemerintah daerah dapat melayani masyarakat terkait kebutuhan BBM sebaik-baiknya. oleh karena itu harapan kami, kepada warga kami di Kalimantan, mari kita ciptakan suasana yang kondusif.

" Mari kita sama-sama apa yang telah diputuskan dalam rapat ini dan sebagai komitmen kita semua untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak di Kalimantan ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, untuk itukan perlu suasana yang kondusif, nah oleh karena itu, sebagai sama-sama anak bangsa, mari kita ciptakan suasana yang kondusif sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat kita capai dengan sebaik-baiknya," ujarnya lagi. (SF)

Share This!