Kemajuan Proyek Listrik PLTU 10.000 MW Tahap I

Monday, 16 August 2010 - Dibaca 5208 kali

JAKARTA. Pelaksanaan proyek listrik PLTU 10.000 MW Tahap I terus mengalami kemajuan. Tahun 2009 yang lalu, pembangkit yang pertama selesai adalah PLTU Labuan (2x300MW). Pada tahun 2010 ini diharapkan beberapa pembangkit akan menyusul dengan jumlah total sebesar hampir 1.400 MW yaitu 3 lokasi di pulau Jawa dan 5 lokasi di luar Jawa.Pembangkit-pembangkit tersebut adalah PLTU Rembang Unit 1 (315 MW), PLTU Indramayu Unit 1 (330 MW), PLTU Suralaya (625 MW). Selain itu juga pembangkit di luar Jawa seperti PLTU Tanjung Balai Karimun (2x7 MW), PLTU Bangka (30 MW), PLTU Amurang (25 MW), PLTU Kendari (2x10 MW), dan PLTU Ende (2x7 MW).Dengan demikian maka pada tahun 2010 ini pelaksanaan proyek listrik 10.000 MW telah dapat menyeselesaikan konstruksi pembangkit PLTU sebesar 2.000 MW. Ini merupakan suatu penyelesaian yang positif karena secara penuh proyek ini sebenarnya dimulai tahun 2007. Satu tahun sebelumnya diperlukan untuk penyelesaian masalah perencanaan, negosiasi pendanaan, dan keperluan administratif lainnya.Bahkan pada tahun 2011 kemajuan proyek ini akan menggembirakan karena akan diselesaikan pembangkit sebanyak 4.300 MW yang tersebar di 5 lokasi di Jawa dan 12 lokasi di luar Jawa. Dengan demikian dari 37 lokasi di Indonesia akan selesai 25 lokasi.Lokasi-lokasi proyek tersebut adalah PLTU Pacitan (2x315 MW), PLTU Rembang (1x350 MW), PLTU Lontar (3x315 MW), PLTU Indramayu (3x330), PLTU Pelabuhan Ratu (1x350 MW). Kemudian yang di luar Jawa dengan total hampir 1.000 MW yaitu PLTU Sumbagut (2x200 MW), PLTU Lampung (1x100 MW), PLTU Bangka Belitung (30 MW), PLTU Kalsel (2x65 MW), PLTU Sulsel (2x50 MW), PLTU Lombok (2x25 MW), PLTU Gorontalo (2x25 MW), PLTU Amurang (1x25 MW), PLTU NTT (2x6,5 MW), PLTU Bima (2x10 MW), PLTU Jayapura (2x10 MW), dan PLTU Maluku Utara (2x7 MW).Dengan selesainya banyak pembangkit di Jawa dan terutama luar Jawa tersebut, maka pada tahun 2011 jumlah pembangkit yang akan selesai adalah 6.300 MW. Dapat dikatakan bahwa dua pertiga rencana proyek listrik 10.000 MW ini dapat selesai kurang dari empat koma lima tahun. Sisanya sebesar 3.700 MW akan dapat diselesaikan pada tahun-tahun berikutnya.Adanya pembangkit yang tidak selesai tepat waktu terutama pada masalah lahan, antara lain pembebasan lahan, tumpang tindih dengan penggunaan sektor lain, pemindahan lokasi karena kondisi tanah tidak kondusif. Selain itu juga pada faktor cuaca yang kurang mendukung pada saat konstruksi bangunan fisik. Faktor lain adalah ada proyek memang baru ditambahkan pada tahun 2009 yaitu PLTU Riau (2x100 MW) dan PLTU Kaltim 2x100 MW yang saat ini masih dalam proses tender. Kedua proyek ini diharapkan selesai tahun 2013 - 2014.Berdasarkan rencana yang ada maka tahun 2013 hampir seluruh proyek listrik 10.000 MW dapat diselesaikan. Pembangkit besar seperti PLTU Cilacap (600 MW), PLTU Tanjung Awar-awar (2x350 MW), dan PLTU Pelabuhan Ratu (2x350 MW) akan merampungkan paling tidak 9.500 MW atau 95 persen dari keseluruhan proyek. Dengan demikian listrik yang dihasilkan diharapkan dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Dan untuk PLN selesaikan pembangkit ini akan dapat mengurangi penggunaan BBM untuk pembangkitan listrik. Ini berarti subsidi yang diberikan kepada PLN akan dapat dikurangi sehingga dapat dialihkan untuk kepentingan sektor lain yang membutuhkan.(SF)

Share This!