Kementerian ESDM Bentuk Tim Independen, Investigasi Runtuhan PT Freeport

Wednesday, 22 May 2013 - Dibaca 2419 kali

JAKARTA - Paska terjadinya kejadian runtuhan batuan (roofing collapsed) di PT Freeport, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral membentuk Tim Independen yang diketua seorang dosen senior pertambangan institute Teknologi Bandung (ITB). Tim dibentuk untuk melakukan investigasi kejadian yang menimbun ruang kelas di big gossan, level 3020 tambang bawah tanah, PT Freeport Indonesia dan sekaligus menginvestigasi tambang-tambang lainnya di Indonesia agar kejadian seperti yang dialami PT Freeport Indonesia tidak terulang.

"Saya sudah membentuk Tim yang independen investigasi yang diketuai oleh seorang dosen senior, dosen ITB pertambangan yang dibantu Tim Ahli dari orang-orang independen untuk mengecek apa yang terjadi disana, secara teknis di check. Tim ini juga saya tugaskan sekaligus untuk mengecek fasiltas tambang bawah tanah yang lain selain Frepport untuk mencegah kejadi seperti yang terjadi di Freeport," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik dalam konferensi persnya usai pertemuan dengan President and Chief Executive Officer and a director of Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard C. Adkerson , Rabu (22/5/2013).

"Kejadian dan hasil investigasi menjadi pembelajaran dan bahan pebaikan ke depan untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan."pungkas Menteri.

Menteri ESDM menegaskan, "Saya selaku menteri ESDM tentu memihak kepada rakyat, saya tidak memihak Freeport, saya sudah bilang kepada dia (Freeport) tadi didalam rapat, saya memihak rakyat, memihak karyawan, tentu saya akan kawal kepentingan-kepentingan karyawan yang pantas tidak boleh dikorbankan, memang itulah tugasnya pemerintah, dalam segala hal tentu saya memihak rakyat bukan pro kepada asing. Kita jaga perusahaan dia tapi dia tidak semaunya dan saya yakinkan itu dan makanya dia mau memberikan beasiswa kepada anak-anak yang terkena korban".

"Kami harus melindungi karyawan Indonesia, dan mereka setuju, jadi memang harus dilindungi karyawan Indonesia," Pungkas Menteri.

Senada dengan Menteri ESDM, President and Chief Executive Officer and a director of Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, Richard C. Adkerson menyatakan hal yang sama menurutnya kejadian kecelakaan yang terjadi pada tanggal 14 Mei yang lalu merupakan hal yang sangat sulit bagi PT Freeport karena bagi Freeport tidak ada yang lebih penting bagi perusahaan selain faktor keselamatan manusia. "

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi Runtuhan Batuan (Roofing Collapsed) yang menimbun Ruang Kelas di Big Gossan, Level 3020, Tambang Bawah Tanah- PT Freeport Indonesia yang terjadi pada hari Selasa, 14 Mei 2013, pukul 07.30 WIT. Runtuhnya batuan terjadi ketika sedang dilakukan pelatihan penyegaran tahunan tambang bawah tanah yang diikuti oleh 40 pekerja tambang (pelatihan hari kedua dari total 2 hari pelatihan). Pada pukul 07.30 WIT, tiba-tiba terjadi runtuhan batuan yang terpusat pada atas bangunan ruang kelas.

Proses evakuasi selesai Selasa Malam (21/5/2013). Dengan korban jiwa tercatat sebanyak 28 korban meninggal, 5 orang korban luka ringan dan 5 orang luka berat serta 2 orang selamat karena masih tertinggal didalam mess.(SF)

Share This!