Ketika Kincir Angin Raksasa Berputar di Langit Sidrap

Monday, 5 March 2018 - Dibaca 4798 kali

Langit masih gelap saat tim www.esdm.go.id memutuskan beranjak dari Kota Pare-pare menuju Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2) dini hari WITA. Kami sengaja menginap di salah satu hotel pinggir pantai Kota Pare-pare yang langsung terhubung dengan jalan raya antar provinsi di Sulawesi Selatan agar lebih dini sampai di lokasi.

Perjalanan pagi buta ini bukan tanpa tujuan. Meski dengan mata yang masih enggan terjaga, kami menuju Kabupaten Sidenreng Rappang atau biasa disingkat sebagai Kabupaten Sidrap. Menembus gelap sepertinya membuat kami sedikit hilang arah. Pasalnya masih minim petunjuk jalan di sana. Bahkan kami sempat kebablasan sampai kurang lebih 3 km jauhnya.

Perjalanan kami memasuki daerah persawahan berbukit, sedikit tampak rumah warga, sisanya kebun jangung dan beberapa petak padi. Kami buru-buru cari titik yang memungkinkan melihat matahari terbit, disela-sela kincir raksasa yang menyembul di perbukitan Sidrap. Ya, Kincir raksasa itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap. Kincir yang mengubah angin menjadi listrik, seperti di negeri Belanda yang sangat ikonik. Kini Indonesia juga punya.

Perjalanan kurang lebih 3-4 jam dari Makassar terbayar ketika terlihat dari kajauhan kincir raksasa itu mulai berputar. Sayangnya kami kurang beruntung pagi itu, langit mendung, pendar matahari bahkan sulit kami temukan. Tapi, ada yang lain di sana, mata langsung tertuju pada kincir yang berdiri gagah, tegak lagi kokoh. Namun, sangat gemulai saat bilahnya berputar, saat uji operasi PLTB Sidrap dilakukan.

Meski tak mendapatkan kesempatan menyaksikan semburat cahaya mentari pagi di balik bilah kincir, kami masih tetap mendapatkan sensasi keindahan yang luar biasa. Nampaknya titik tersebut adalah spot terbaik menikmati ayunan kincir yang berputar dihembus angin.

Langitnya memang mendung, tetapi awan yang menggumpal, dengan hamparan hijau di sekelilingnya samgat memanjakan mata kami. Angin yang sejuk dan keramahan warga yang lalu lalang menggunakan kendaraan bermotor membuat kami betah berlama-lama berdiri disana. Tak lama kemudian, kincir-kincir lain pun yang tadinya masih berdiam ikut berputar. Kami di tengah, dan kincir tersebut seolah membentuk bulan sabit di hadapan kami.

PLTB Sidrap memang sangat menarik, selain merupakan PLTB komersial pertama dan terbesar di Indonesia, lokasinya pun sangat menawan. Hamparan bukit dengan beberapa tanaman tampak hijau segar, belum lagi kami melihat ada sapi-sapi ternak masih sangat nyaman mencari makan disana, tentu pada radius yang aman.

Pemandangan indah itu ternyata tidak sekedar indah. Listrik yang dihasilkan dari PLTB Sidrap ini diklaim mampu menerangi kurang lebih 70.000 ribu rumah warga pelanggan 900 VA, sehingga dapat mendorong kegiatan perekonomian dan perkembangan wilayah Sidrap. Selain itu, kesempatan menjadi lokasi wisata tentu sangat menjanjikan, bentang alam yang tersaji ditambah dengan kincir angin raksasa tidak dapat dipungkiri menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. (KA)


Share This!