Konsep Reff Burn Dipertimbangkan IEA

Thursday, 12 May 2011 - Dibaca 2588 kali

JAKARTA. Konsep inisiatif bersih energi bersih untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil (Reducing Emission from Fossil Fuel Burning: REFF-Burn) yang didengungkan oleh pemerintah Indonesia dipertimbangkan untuk masuk dalam bentuk (platform) karbon teknologi International Energy Agency (IEA).Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Luluk Sumiarso di sela Indonesia-United States (U.S.) Energy Investment Roundtable (EIR), di Hotel Grand Melia, Jakarta Senin 09 Mei 2011."Alhamdulillah dalam kesimpulan IEA meeting di Paris, 28 April lalu konsep Reff Burn dipertimbangkan untuk masuk dalam karbon teknologi platform IEA,"ujar dia.Menurut dia, nantinya seperti apa masih akan dibahas kembali dalam pertemuan-pertemuan mendatang untuk disempurnakan. Terkait konsep kerjasama untuk Reff Burn ini, kata Luluk, masih belum ditentukan kerjasama bilateral atau multilateral. "Konsepnya nanti apakah kerjasama multi lateral atau bilateral belum tahu,"pungkasnya.Seperti diketahui, Konsep Reff-Burn di dalam negeri juga telah disampaikan pada Bappenas dan telah diakui sebagai salah satu strategi nasional di dalam Rencana Aksi Nasional Gerakan Rumah Kaca (RAN-GRK).REFF-Burn merupakan upaya terintegrasi sektor energi yang terdiri dari teknologi, skema dan clean energy mechanism. Teknologi Reff-Burn meliputi strategi CaKaLang yaitu Pre-Combustion yang mencegah terjadinya emisi GRK dengan energi terbarukan, efisiensi energi dan fossil pre-treatment; During Combustion yang menangkal emisi GRK melalui low carbon technology, efficient technology pada sisi suplai dan clean fuel technology; dan Post-Combustion yang menanggulangi emisi GRK menggunakan teknologi carbon capture and storage (CCS) dan pemanfaatan CO2.(FT)

Share This!