Longsor Sebabkan Pipa Patah dan Meledak

Wednesday, 6 May 2015 - Dibaca 2282 kali

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana meluruskan berita yang berkembang mengenai terjadinya ledakan akibat patahnya pipa utama yang menuju ke pembangkit. Menurut Rida, longsoran yang menyebakan pipa patah sehingga menyebabkan fluida yang ada dalam pipa beserta uap yang ada didalamnya ikut tertimbun longsoran. Rabu (6/5).

Apa yang terjadi di Pengalengan merupakan musibah alam kondisi wilayah terdampak berdasarkan penyelidikan Badan Geologi merupakan wialyah yang kritsi dan labil sehingga rentan dengan terjadinya gerakan tanah (longsor). "Ini musibah alam, yang terjadi di wilayah wilayah kerja panas bumi Pengalengan dimana Star Energy sebagai pengembang PLTP Wayang Windu berlokasi. Badan Geologi telah menginformasikan mengenai struktur geologis wilayah terdampak yang kurang stabil, peringatan itu ditujukan kepada penduduk yang tinggal disekitar," ujar Rida.

Hujan deras melanda wilayah terdampak dalam beberapa hari sehingga menyebabkan terjadi gerakan tanah longsor yang masif dan menyapu sebagian pemukiman penduduk dan menimpa instalasi panas bumi PLTP Wayang Windu. "Jadi longsoran itu yang menyebabkan kerusakan pipa dan itu terjadi 14.30 kemarin pada saat kondisi hujan dan kemudian longsoran itu menyebabkan pondasi pipa bergeser dan putus menjadi tiga bagian," lanjut Rida.

Karena putus, "fluida dalam pipa yang berada dalam sumur-sumur itu kemudian uapnya ikut tertimbun oleh longsoran. Jadi patahnya pipa karena longsoran bukan penyebab dari longsoran dan karena uapnya yang masih belum tertutup kemudian tertimbun longsoran maka seolah-olah timbunan itu kemudian sedikit membengkak dan kemudian terjadilah seperti ledakan," jelas Rida.

Akibat kejadian tersebut, Star Energy terpaksa harus menutup sumur yang terhubung dengan pipa karena kebetulan pipa yang terkena longsoran itu adalah pipa utama yang menuju ke pembangkit. "Dua unit PLTP Wayang Windu tersebut berhenti beroperasi. Unit 1 itu kapasitasnya 110 MW dan unit dua 117 MW, dengan demikian suplai energi sebesar 227 MW ke PLN terhenti," tambah Rida. (SF)

Share This!