Memanfaatkan Batubara Agar Lebih Ramah Lingkungan

Friday, 21 May 2010 - Dibaca 8729 kali

JAKARTA. Tuhan mengkaruniai Bangsa Indonesia dengan sumber daya alam yang sangat melimpah seperti misalnya, batubara. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Geologi, Kementerian ESDM tahun 2009, total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton.Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi terus meningkat seiring menurunnya produksi minyak bumi dan meningkatnya kebutuhan. Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi masih menimbulkan kendala terkait pencemaran lingkungan. Beberapa teknologi batu bara bersih (advanced coal technology) diyakini mampu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.Untuk mengurangi dampak negatif pembakaran batubara, diperlukan teknologi bersih (clean coal technology). Berbagai jenis teknologi tersebut antara lain, Circulating Fluid Bed Combustion (CFBC), Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC), Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC) dan Advanced Pressurized Fluidized Bed Combustion (APFBC) cycles.Pemanfaatan terbesar batubara saat ini adalah sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dari total konsumsi domestik sebesar 56 Juta T/Th, dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit listrik adalah sebanyak 21 Juta T/Th. Hampir separuh konsumsi batubara domestik dipergunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrikSalah satu contoh pemanfaatan batubara sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan (rendah emisi) adalah PLTU Labuan (2X300 MW) Labuan, Pandeglang, Banten. PLTU Labuan mengeluarkan emisi debu, SO2 dan NO2. ketiga emisi yang dikeluarkan tersebut masih dibawah ambang batas baku mutu emisi yang sudah ditetapkan (Kep-13/MENLH/3/1995). Emisi debu yang dikeluarkan PLTU Labuan sebesar 13 mg/m3 sedangkan ambang batas berdasarkan Kep-13/MENLH/3/1995 adalah 150 mg/m3, emisi SO2 yang dikeluarkan PLTU Labuan sebesar 454,70 mg/m3 dengan ambang batas maksimum 750 mg/m3 dan emisi NO2 sebesar 569,980 mg/m3 dengan ambang batas maksimum sebesar 850 mg/m3. (SF)

Share This!