Menciptakan Value Chain di antara Badan Litbang ESDM dengan Universitas Udayana

Friday, 19 September 2014 - Dibaca 927 kali

BALI - Kepala Badan Litbang ESDM, FX. Sutijastoto menyatakan, "Kolaborasi riset antara Badan Litbang ESDM dengan Universitas diharapkan dapat membangun rantai nilai (value chain) antara akademisi, pemerintah dan bisnis dalam mengembangkan teknologi." Hal ini disampaikan saat berdiskusi dengan dan menyaksikan pengujian sistem konversi energi di gedung Rektorat Universitas Udayana, Bali tanggal 19 September 2014.

Pertemuan dengan Pembantu Rektor IV, I Made Suastra dan Ketua Program Studi Magister (S2) TeknikElektroUniversitas Udayana, Ida Ayu Dwi Giriantari ini merupakan tindaklanjut nota kesepahaman tentang penelitian pengembangan sektor ESDM yang ditandatangani bulan Maret 2014.

Badan Litbang ESDM menggandeng para akademisi, melalui unit pengabdian masyarakatnya karena akademisi lebih mudah menyerap aspirasi masyarakat dan dapat menjembatani alih teknologi kepada masyarakat.

Kepala Badan menjelaskan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yakni penelitian dan pengembangan energi laut, sistem konverter kit untuk perahu motor tempel nelayandan smart micro grids.

Penelitian energi laut yang dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan di Bali telah mencapai tahap pemetaan potensi di beberapa pantai dan selat di perairan Bali. Tim peneliti PPPGL akan melakukan pendalaman data potensi agar dapat menentukan lokasi secara tepat dan terperinci mengenai penentuan titik lokasi pembangunan pilot proyek pembangkit listrik tenaga arus laut. Pilot proyek ini diharapkan dapat dibangun pada tahun 2015.

Rencana kerja sama penelitian Smart Micro Grids dengan Universitas Udayana akan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPPTKEBTKE). Smart Micro Grids adalah jaringan listrik pintar yang dapat mengintegrasikan semua aktivitas pengguna yang terhubung ke dalam sistem tersebut, seperti pembangkit listrik baik konvensional maupun yang bersumber dari energi terbarukan, beban dan dsitribusi listriknya untuk efisiensi dalam memberikan pasokan listrik yang berkelanjutan, ekonomis dan aman.

Keuntungan sistem tersebut di antaranya dapat mengintegrasikan sumber potensi energi terbarukan di lokasi setempat. Sistem ini juga tidak selalu tergantung pada jaringan listrik nasional (PLN) dan dapat dikendalikan operator di lokasi tersebut atau di lokasi berbeda. Jika sistem ini terhubung ke jaringan listrik yang lebih besar, maka kelebihan energi bisa disalurkan ke jaringan tersebut. Sebaliknya, jika sumber energi berkurang, sistem ini dapat mengatur beban yang diperlukan dan menyuplai energi dari penyimpan energi listrik seperti baterai.

Sistem Smart Micro Grid diharapkan dapat dikembangkan di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyaknya pulau besar yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh, sehingga tidak efektif dan efisien jika diintekoneksikan secara grid besar menggunakan kabel laut.

I Made Suastra mengatakan, ia berkewajiban mengawal nota kesepahaman yang telah ditandatangani antara Badan Litbang ESDM dengan Universitas Udayana pada bulan Maret 2014. Ia tidak ingin nota kesepahaman tersebut hanya menjadi kesepakatan di atas kertas semata, namun dapat segera digulirkan menjadi beragam kegiatan.

Pada kesempatan tersebut Kepala Badan juga menyaksikan pengujian sistem konverter kit di Laboratorium Instalasi Listrik, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Ketua Tim Aplikasi Teknologi, Reza Sukaraharja menjelaskan performa motor perahu tempel yang dipasang sistem konverter saat ini telah mencapai 95% bila dibandingkan dengan perahu berbahan bakar bensin.

Pada kesempatan tersebut para peneliti dari Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Aplikasi tersebut juga memperlihatkan perbandingan antara konverter kit yang ada di pasaran dengan karya mereka. Sekilas terlihat bahwa sistem konverter kit menghasilkan getaran suara yang lebih kecil dibandingkan konverter buatan Korea. Pada penelitian ini tim dari Universitas Udayana akan membantu modifikasi peralatan dan menjadi koordinator dalam pengujian sistem ke perahu nelayan pada masyarakat Bali.

Pada kesempatan tersebut Lektor Kepala Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, Nyoman Suprapta Winaya memperlihatkan beberapa penelitian konservasi energi yang telah dilaksanakan Universitas Udayana, di antaranya gasifier berbahan bakar sampah, fuell cell, kompor gasifier dan pemurnian gas dengan teknik absorbsi. (ER)

Share This!