Mengenal Museum Gunung Api Batur (2) : Mengetahui Lokasi Gunung Api Dunia

Wednesday, 1 July 2009 - Dibaca 7335 kali

KINTAMANI.Usai disuguhi informasi mitologi, kita dibawa ke Panel Pembentukan Gunung Api (Volcano Formation). Pada panel ini berisi informasi kerak benua, kerak samudera serta magma. Pergeseran antara kerak benua dengan kerak samudera menimbulkan empat busur gunung api yaitu gunung api Tengah Samudera, gunung api Tepi Benua, gunung api Tengah Benua dan gunung api Dasar Samudera. Berikutnya adalah Panel Fenomena Gunung Api (Volcanic Phenomena). Berisi informasi material letusan yang dihasilkan gunung api yaitu aliran lava, aliran piroklastik, jatuhan piroklastik, lahar letusan, gas vulkanik beracun dan hujan lumpur. Selain itu juga paparan bahaya sekunder yaitu lahar hujan, banjir bandang dang longsoran vulkanik.Panel Tipe Erupsi (Type of Eruption). Berisi informasi mengenai beberapa tipe letusan gunung api menurut kuat lemahnya lava, tinggi rendahnya tekanan gas dan kedalaman dapur magma. Terdapat tujuh tipe yaitu Tipe Hawai, Tipe Stromboli, Tipe Plinian, Tipe Vulkano, Tipe Merapi, Tipe Pele dan Tipe Iceland.Selanjutnya ke Panel Bentuk Gunung Api (Volcanic Structure). Ada beberapa bentuk gung api yaitu bentuk Kerucut (Strato), bentuk Kaldera (Caldera), Mar (Maar), bentuk Kubah dan bentuk Perisai. Kemudian Slide Show gunung api Batur dan gunung api Agung 'tempo doeloe'. Diperlihatkan disini kondisi gunung api Batur dari tahun 1915, 1926, 1956 sampai sekarang. Juga dampak letusan gunung api Agung tahun 1963.Peta Sebaran Gunung Api dan Jalur Gempa Indonesia dan Dunia. Terdapat dua peta sebaran gunung api dan jalur gempa di Indonesia dan dunia. Ke dua peta ini dilengkapi tombol otomatis. Melalui tombol ini pengunjung bisa mengetahui lokasi dan tipe gunung api yang dikehendaki. Selain itu juga bisa melihat sebaran gunung api beirkut jalur dan titik gempanya.Di Indonesia terdapat 129 gunung api aktif, lima diantaranya termasuk gunung api teraktif di dunia yaitu gunung api Batur, Tambora, Merapi, Krakatau dan Semeru. Dari 129 dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 80 gunung api Tipe A, 28 gunung api Tipe B dan 21 gunung api Tipe C. Gunung api Tipe A merupakan gunung api yang setelah tahun 1600 tercatat mengalami proses erupsimagmatik paling sedikit satu kali. Dari 80 gunung api tipe A ini terdapat 4 gunung api bawah laut. Gunung api Tipe B adalah gunung api yang berada dalam tahap solfatara atau fumarola dan tidak ada erupsimagmatik sejak tahun 1600. Sedang Tipe C adalah gunung api yang sejak tahun 1600 erupsinya tidak tercatat.

Share This!