Mengenal Museum Gunung Api Batur (3) : Melihat Gemuruh Letusan Jaman Prasejarah

Thursday, 2 July 2009 - Dibaca 7364 kali

KINTAMANI.Komputer Animasi Letusan. Pengunjung bisa bermain sekaligus belajar mengenai letusan gunung api berdasarkan tiga parameter yaitu jenis magma, tingkat tekanan gas dan kedalaman dapur magma. Melalui game interaktif bisa ditentukan tipe letusan yang diinginkan. Pada setiap pilihan tipe letusan dihasilkan letusan yang berbeda dengan pilihan lain.Berikutnya adalah Panel Photo Grafis Gunung Api Indonesia. Panel yang dipajang di atas game interaktif ini berupa 60 buah photo panorama gunung api di Indonesia. Masing-masing memiliki ciri khas panorama dan letusannya. Selanjutnya pengungjung bisa melihat Diorama Gunung Api Batur. Diorama ini merupakan miniatur gunung api Batur dan danau Batur berbentuk segi enam dengan ukuran 2,5 x 2 meter. Diorama dilengkapi 4 buah tombol tahun meletusnya gunung api Batur yaitu Prasejarah, 1888, 1921 dan 1926. Melalui tombol ini bisa disaksikan letusan gunung api Batur berikut arah aliran lava sesuai keadaan pada tahun yang dipilih disertai suara gemuruh. Terdapat pula Panel Photo Grafis Panorama Gunung dan Danau Batur, Panel Photo Gunung Api Batur 'Tempo Doeloe' dan Photo Dampak Letusan Gunung Agung, Panel Evolusi Kaldera Batur, Komputer Game Evolusi Kaldera Batur dan Maket Evolusi Kaldera Batur. Terdapat pula Panel Sejarah Letusan Gunung Api Batur. Gunung api Batur tercatat mengalami 26 kali letusan dari tahun 1804 hingga 2000.Pada paparan berikutnya ditampilkan pula Panel Geologi Kaldera Batur, Peta Kawasan Rawan Bencana dan Maket Kaldera Batur dan Photo Udara Kaldera Batur. Di museum ini pengunjung juga disuguhi contoh Material Letusan seperti Batuan Hasil Letusan Berbagai Gunung Api di Indonesia, Endapan Lava Gunung Api Batur, Batuan Kristal dan sejenisnya. Di ruang peraga ini terdapat antara lain Marmer (Marl) dari Tulungagung, Tufa (Tuff) dari Piyungan, Yogyakarta serta Dasit dengan urat Tembaga dari Tembagapura.Selain itu ditampilkan pula Material Hasil Letusan Jutaan Tahun lampau. Antara lain di pajang batuan Amethyst (berusia sekitar 16-20 juta tahun dari Jawa Barat), Quartz Crystal (berusia 16-20 juta tahun dari Banten), Crystal Geode (berusia 5-16 juta tahun dari Jawa Barat), Pyrite (berusia sekitar 2-5 juta tahun dari Jawa Barat), Volcanic Obsidian (berusia sekitar 0,01-2 juta tahun berasal dari Jawa Barat).Panel Ignimbrit dan Susunan Jatuhan Piroklastik. Pada panel ini diperlihatkan singkapan jatuhan piroklastik dan struktur jatuhan piroklastik gunung api Batur Purba di Ubud. Pengungung juga dapat melihat pajangan susunan jatuhan piroklastik gunung api Batur yang disusun dalam tempat yang terbuat dari kaca. Di museum ini juga dapat dipelajari tentang sayatan batuan. Terdapat beberapa nama sayatan batuan antara lain Basalt, Andesit, Decide, Gabbro, Diorite, Rhyolite dsbnya.Museum Gunung Api Batur juga dilengkapi alat pemantau berupa Seismograph Digital yang dipasang di lima tempat yaitu Gunung Batur, Danau Batur, desa Songan, desa Yeh Mampeh dan gunung Agung. Selain itu juga dipasang CCTV sehingga bisa dilihat secara langsung kondisi gunung dan danau Batur. Peralatan monitoring masa lampau juga dipamerkan antara lain Magnetometer, Topografi, pengukur Gaya Berat (Balist Gravimeter), pengukur tingkat keasaman (PH Meter). Dipamerkan pula pengukur jarak dan EDM Reflektor. Selain itu juga terdapat Panel Pemanfaatan Material Letusan Gunung Api.

Share This!