Mengukur Risiko Bencana Erupsi G. Dieng

Monday, 13 June 2011 - Dibaca 2618 kali

JAKARTA - G. Dieng secara geografis terletak pada 70 54' LS dan 1090 54' BT dan secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 23 Mei 2011, pukul 14:00 WIB, status kegiatan G. Dieng dinaikkan dari Normal ke Waspada dan pada tanggal 29 Mei 2011, pukul 20:45 WIB kegiatan G. Dieng dinaikan dari Waspada menjadi Siaga. Catatan erupsi freatik terakhir G. Dieng terjadi di Kawah Sileri pada 27 September 2009 pukul 00.05 WIB berupa semburan lumpur.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM terus melakukan pemantauan G. Dieng secara visual dan instrumental. Pemantauan visual dilakukan secara manual dan dibantu dengan menggunakan kamera termal (perekam panas). Pemantauan kegempaan dilakukan dengan memasang 5 (lima) stasiun seismik dengan rekaman analog dan digital, pemantauan konsentrasi CO2 di udara bebas dengan memasang 1 (satu) stasiun pengukuran konsentrasi gas CO2 secara telemetri laju rendah (TLR), dan pemantauan gas di dalam tanah pada kedalaman 1 (satu) meter dilakukan di 9 (sembilan) titik sekitar kawah Timbang.Konsentrasi Gas CO2 (dalam % Volume)Pada status Waspada ditetapkan tanggal 23 Mei 2011, konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang mencapai 0,106 % volume, konsentrasi gas terus meningkat, pada 28 Mei 2011 tercatat 1,3 % volume dan pada 30 Mei 2011 tercatat 2,18 % volume. Sejak 31 Mei 2011 hingga 10 Juni 2011, pukul 06.00 WIB, konsentrasi gas CO2 berfluktuatif namun menunjukkan kecenderungan menurun.Pengukuran gas (CO, CO2, H2S dan CH4) di Kawah Sileri, Kawah Sinila, Kawah Siglagah, Kawah Conrodimuko, Kawah Sikidang dan tempat lainnya di wilayah G. Dieng terdeteksi adanya gas-gas tersebut dengan konsentrasi di bawah ambang yang dapat berbahaya bagi kehidupan.Pemantauan gas dalam tanah pada kedalaman 1 (satu) meter di lokasi-lokasi pemukiman penduduk di luar radius 1 km dari Kawah Timbang menunjukkan konsentrasi gas CO2 yang tinggi berkisar 0,5 - 1,6 % volume yang berbahaya bagi kehidupan.Risiko Bencana Erupsi G. Dieng Gunungapi Dieng merupakan daerah vital dan strategis, karena keberadaan proyek panasbumi (Geo Dipa), pariwisata minat khusus mengunjungi kawah-kawah di komplek G. Dieng yang berpotensi mengeluarkan gas CO/CO2 serta gas-gas vulkanik lainnya yang berbahaya bagi kehidupan dan pemukiman serta aktivitas penduduk (khususnya pertanian yang sangat menjanjikan secara ekonomis) sangat dekat dengan kawah aktif. Jika terjadi peningkatan aktivitas dari kawah-kawah di komplek G. Dieng, yang diikuti oleh emisi gas CO/CO2 dapat berisiko terjadi bencana gas gunungapi. Ancaman bahaya utama berupa gas-gas berbahaya bagi kehidupan, terutama gas CO2/CO yang dapat keluar dari seluruh kawah di G Dieng. Sifat dari gas CO2/CO tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.Aktivitas G. Dieng saat ini, berupa erupsi gas berbahaya bagi kehidupan yang hanya keluar dari Kawah Timbang. Pengamatan visual dari tanggal 29 Mei hingga 6 Juni 2011 teramati gas yang bercampur dengan uap air (uap air yang terjebak lapisan gas CO/CO2, yang teramati adalah uap air) mengalir menuju lembah, ke arah Selatan dari Kawah Timbang sejauh +- 100-300 meter. Sejak 6 Juni 2011 pukul 18.01 hingga 10 Juni 2011 pukul 06.00 secara visual tidak teramati adanya asap maupun aliran gas dari Kawah Timbang. Selain dari Kawah Timbang, gas CO/CO2 yang berbahaya bagi kehidupan berpotensi juga keluar dari rekahan-rekahan di sekitar Kawah Timbang dalam radius 1 km. (SF)

Share This!