Menjelang Lebaran 2008 Listrik dan BBM Jawa-Bali Aman

Sunday, 21 September 2008 - Dibaca 3765 kali

JAKARTA. Kondisi daya sistem kelistrikan Jawa-Bali saat ini tergolong aman. Daya mampu rata-rata mencapai 17.000 MW dengan perkiraan beban puncak mencapai 16.300 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 700 - 900 MW. Meski demikian masyarakat pelanggan PT PLN diharapkan tetap melakukan penghematan energi.

Demikian paparan mengenai kesiapan listrik selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2008 M/1429 H dalam Rapat Koordinasi Persiapan menjelang Ramadhan dan Lebaran dilingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) awal September 2008 yang berlangsung di Ditjen Migas.

Rapat diikuti Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Direktur Teknik Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Sekditjen Badan Geologi, Kepala Biro Umum DESDM, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama DESDM, Deputi Pemasaran PT Pertamina dan wakil PT PLN.

Mengenai sistem kelistrikan luar Jawa-Bali dilaporkan masih ada beberapa sistem yang mengalami defisit pasokan sekitar 430 MW. Untuk itu PT PLN diminta meningkatkan kesiagaan guna menjaga kehandalan pasokan listrik serta tidak melakukan pekerjaan pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik terutama pada H-1 hingga H+7.

Kondisi BBM dilaporkan status per 8 September 2008 untuk BBM PSO jenis Premium memiliki coverages day 16,7 hari, Kerosene 20,8 hari dan Solar 24,4 hari serta ketahanan stok LPG 17,3 hari. Guna mengantisipasi adanya kelangkaan BBM, PT Pertamina telah menyiapkan kantong-kantong BBM/SPBU transit di sepanjang jalur Pantura.

Sedangkan untuk mengantisipasi kelangkaan LPG, beberapa langkah yang akan dilakukan oleh PT Pertamina adalah meningkatkan kapasitas LPG Tanjung Uban dari 60% menjadi 75% (setara 75.000 MTon). Selain itu memindahkan FSO dari Teluk Semangka ke Jawa Barat (Balongan), merawat stok terminal terutama di Jawa (Tanjung Priuk, 4.000 MTon, Tanjung Perak, 4.000 MTon) dan mengoperasikan terminal Eretan berkapasitas 4.000 MTon.

Adapun untuk mengantisipasi bencana geologi dilakukan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dengan membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang siaga 24 jam mulai H-7 hingga H+7. Selain itu juga memberikan Peta Sebaran Titik Rawan Gerakan Tanah pada jalur jalan pulau Jawa kepada Pemerintah Daerah dan Kepolisian.

Share This!